nusabali

Gas LPG Bocor, Tiga Bersaudara Luka Bakar

  • www.nusabali.com-gas-lpg-bocor-tiga-bersaudara-luka-bakar
  • www.nusabali.com-gas-lpg-bocor-tiga-bersaudara-luka-bakar

GIANYAR, NusaBali
Kebakaran dipicu tabung gas melon LPG 3 Kg bocor terjadi di Banjar Tarukan, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar, Selasa (20/9) malam pukul 20.00 Wita.

Naas, tiga bersaudara yang mencoba memadamkan api justru kena ledakan hingga menderita luka bakar serius. Para korban, yakni I Made Diana,50, mengalami luka bakar kedua kaki, badan bagian depan hingga muka, luka bakar sekitar 51 persen. Korban kedua, Komang Sumastra,51, mengalami luka bakar pada kedua kaki, kedua tangan dan muka, luka bakar sekitar 13 persen. Korban ketiga I Ketut Widana,55, mengalami luka bakar pada kedua kaki, kedua lengan dan dada serta muka, luka bakar sekitar 15 persen.

Informasi yang dihimpun, musibah kebakaran ini bermula saat anak korban I Ketut Widana, yakni Ni Kadek Renita,14, bermaksud menggoreng telor di dapur. Kadek Renita kemudian menyalakan kompor. Namun saat api menyala terdengar suara seperti suara mendesis diduga gas bocor. Seketika api membesar di bawah penggorengan. Kadek Renita langsung menyelamatkan diri dengan lari keluar dapur dan berteriak meminta bantuan kepada ibunya yang bernama Ni Nyoman Kerti. Selanjutnya Ni Nyoman Kerti melihat ke dapur diikuti oleh suaminya I Ketut Widana. Ketut Widana yang mendengar teriakan anaknya pun nekat masuk dapur untuk mematikan kompor. Apes, api ternyata tetap menyala. Widana pun dibantu oleh dua saudaranya untuk memadamkan api. Sayangnya saat berupaya memadamkan api terjadi ledakan yang mengenai bagian tubuh para korban sehingga mengalami luka bakar.

Kobaran api juga melahap seisi dapur, di antaranya lemari kayu dan perabotan plastik yang mudah terbakar. Adanya kejadian tersebut kemudian membuat warga sekitar berusaha menolong para korban dengan membawa ke RS Aricanti Mas Ubud.

Kelian Banjar Tarukan, I Putu Agus Juni Artawan mengatakan mengetahui musibah tersebut setelah ditelepon oleh warganya. Begitu mendapat laporan, pihaknya langsung menghubungi BPBD dan Damkar Gianyar, serta pihak terkait.

"Ditelepon salah satu keluarga, ada tabung gas bocor dan kebakaran. Jadi kami langsung telepon damkar. Datang dua unit mobil Damkar ke lokasi untuk melakukan pemadaman," jelasnya. Beberapa saat kemudian api dapat dipadamkan. Bangunan dapur ukuran 1,5 meter x 2 meter. Isi dapur yang terbakar berupa lemari kayu tempat perabotan dapur dan beberapa perabotan dapur yang terbuat dari plastik dengan kerugian materiil belum dapat dipastikan karena keluarga masih mengurus para korban di rumah sakit. Kemudian sekitar Pukul 20.45 Wita Camat Ubud I Wayan Suwidja, Perbekel Mas I Wayan Gede Darmayuda, Bendesa Adat Mas I Wayan Gede Arsania serta prajuru banjar Tarukan mendatangi RS Aricanti Mas Ubud untuk memberikan semangat kepada para keluarga korban.

Setelah mendapatkan penanganan oleh Tim kesehatan RS Aricanti Mas, dr Wicaksana kemudian sekitar pukul 22.58 Wita korban I Made Diana karena mengalami luka bakar cukup parah lebih dari 50 persen akhirnya dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar dengan menggunakan ambulance RS Aricanti Mas. Sedangkan 2 korban lainnya rencananya akan dirujuk ke RS Sanjiwani Gianyar.

Berkaca dari kejadian tersebut, Kelian Tarukan Putu Agus Juni Artawan mengimbau warganya untuk lebih waspada. "Jika sudah mencium bau gas atau mendengar suara mendesis, sebaiknya tidak menyalakan api. Warga ke depan agar lebih waspada dalam pemakaian penggunaan tabung gas LPG," jelasnya. Selain itu, Kelian Putu Agus Juni juga mengimbau agar warga tidak panik saat musibah kebakaran terjadi. "Hati-hati dan jangan panik jika terjadi kebakaran. Jangan gegabah, utamakan keselamatan nyawa terlebih dahulu," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Ubud Kompol I Gusti Ngurah Yudistira mengatakan sudah melakukan olah TKP. "Setelah datang mobil pemadam kebakaran berselang 1 jam api dapat dipadamkan," jelas Kompol Yudistira. Kerugian materiil diperkirakan sekitar Rp 15 juta. "Ada 3 orang korban yang mengalami luka bakar akibat ledakan tabung elpiji 3 kg. Saat ini masih mendapatkan penanganan medis," jelasnya. *nvi

Komentar