nusabali

Komwas Asprov PSSI Bali Apresiasi Kinerja Wasit Liga 3 Zona Bali

  • www.nusabali.com-komwas-asprov-pssi-bali-apresiasi-kinerja-wasit-liga-3-zona-bali

DENPASAR,NusaBali.com - Komite Wasit (Komwas) Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Bali mengapresiasi kinerja para wasit yang telah tampil maksimal selama hajatan kompetisi Liga 3 Zona Bali tahun 2022.

Dalam kompetisi Liga 3 Zona Bali ini, Komwas menerjunkan total 60 orang lebih pengadil lapangan yang bertugas sebagai wasit tengah, asisten wasit satu dan dua, maupun wasit cadangan di setiap pertandingan mulai babak penyisihan hingga final, yang telah berakhir Minggu (18/9/2022).

"Sebagai komite wasit, saya melihat kinerja rekan-rekan telah maksimal dalam memimpin jalannya pertandingan secara netral, apalagi rata-rata wasit yang bertugas ini tidak lagi muda. Banyak dari mereka telah berusia lebih dari 30 tahun. Tetapi semangatnya patut diapresiasi," ujar Komwas Asprov PSSI Bali Anak Agung Ngurah Putra, Senin (19/9/2022) sore.

Meskipun telah tampil baik, selanjutnya menurut pria yang juga guru olahraga ini mengatakan ke depannya Komwas masih memiliki tanggung jawab untuk kembali tampil baik di kejuaraan Piala Suratin U-17 zona Bali yang kini tengah berlangsung, serta Suratin U-15 hingga U-13 yang rencananya diputar mulai Oktober mendatang.

"Untuk di kelompok umur kembali mereka akan ditugaskan, tetapi semua tergantung penilaian dan juga akan melihat tim yang akan bertanding nantinya tidak satu daerah dari wasit tersebut berasal," terang Gung Putra sapaanya.

Dalam penunjukan penugasan, Gung Putra mengatakan hampir semua Asosiasi Kabupaten (Askab) daerah Kabupaten/Kota di Bali berkontribusi memberikan wasit terbaiknya, kecuali dari Askab Kabupaten Bangli yang tidak mengirim wasit, dikarenakan para wasit di sana lebih populer memimpin pertandingan futsal ketimbang sepakbola.

"Ini menjadi tantangan bagi kami untuk terus meregenerasi dunia perwasitan di Bali, apalagi animo masyarakat pecinta bola di Bali masih sangat rendah untuk menekuni dunia perwasitan. Berbeda dengan di Jawa yang minat masyarakatnya sangat tinggi serta menjadikan profesi ini sebagai pekerjaan utama," ungkapnya.

Menurut Gung Putra yang juga wasit berlisensi nasional ini berharap, kedepannya klub-klub kontestan Liga 3 di Bali memiliki sumber daya yang mumpuni dalam dunia korps pengadil lapangan hijau.

"Selain melahirkan pemain, saya harap mereka juga bisa melahirkan calon wasit. Dengan memiliki wasit, dimaksudkan agar para wasit milik mereka bisa beri pemahaman yang benar sejak dini tentang peraturan-peraturan FIFA yang sesuai 'Law of The Game'," tuturnya

"Hal ini juga mencegah kontroversi saat pertandingan resmi di lapangan, karena wasit-wasit yang mereka miliki sudah menginformasikan sejak awal peraturan yang benar saat mereka berlatih tanding," lanjut Gung Putra yang telah malang-melintang memimpin pertandingan Liga Nasional ini.

Sebelumnya saat laga semifinal Liga 3 zona Bali antara Perseden vs PS Badung Rabu (14/9/2022) lalu, sempat terjadi insiden saat wasit Khotib Ibnu Hazar asal Jembrana menunjuk titik putih setelah seorang pemain perseden dijatuhkan dikotak terlarang. 

Keputusan ini menjadi kontroversial serta mendapat protes keras dari pemain PS Badung yang menganggap pelanggaran tersebut terjadi di luar kotak penalti.

Tetapi melihat hal tersebut Gung Putra menilai, benar atau salahnya keputusan pelanggaran itu hanya wasit ditengah lapangan yang lebih tahu, sebab wasit lah yang berkuasa memimpin jalannya pertandingan.

"Karena wasit tengahlah yang paling dekat dengan bola dan pemain, tetapi jika dia ragu tentang keputusan yang diambil, dia bisa menanyakan ke asisten wasit. Dan secara prosedur apa yang dilakukannya sudah benar dengan bertanya ke asisten wasit di pinggir lapangan," tuturnya.

Ia pun sebagai Komite Wasit Asprov yang merupakan kepanjangan tangan dari PSSI Bali untuk menilai, mendidik serta menugaskan para wasit, mengatakan akan selalu siap sedia jika diminta oleh klub ataupun Askab Kabupaten/Kota di Bali untuk memberikan materi dan pemahaman yang benar tentang dunia perwasitan.

"Ini juga sebagai salah satu tugas saya untuk bisa melahirkan wasit-wasit muda dan potensial asal Bali agar mampu berkiprah ke kancah nasional," pungkasnya.*aps

Komentar