nusabali

Dinas Pariwisata Lombok Tengah Siapkan 'Travel Pattern' Sambut WSBK

  • www.nusabali.com-dinas-pariwisata-lombok-tengah-siapkan-travel-pattern-sambut-wsbk

PRAYA, NusaBali
Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai merancang travel pattern atau pola perjalanan kunjungan ke desa wisata guna mensukseskan ajang World Superbike (WSBK) Indonesia di Pertamina Mandalika International Street Circuit pada 11 – 13 November 2022.

“Para penonton WSBK ini bisa menikmati keindahan dan berbagai atraksi di tujuh desa wisata yang dekat dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika,” kata Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah H Lendek Jayadi di Praya, Jumat (16/9/2022).

Dia mengatakan pemerintah daerah (pemda) sudah mulai melakukan berbagai persiapan untuk mensukseskan WSBK. Secara spesifik pihak dinas saat ini sedang menyiapkan travel pattern yang akan menjadi destinasi, yang diharapkan mampu menjadi daya tarik wisatawan di desa penyangga.

“Jadi kita susun pola perjalanan dari Mandalika menuju ke desa wisata yang berada di sekitaran KEK Mandalika ini,” kata Jayadi.

Dia mengatakan ada tujuh desa wisata yang berdekatan dengan sirkuit yang disiapkan dalam rencana pola perjalanan kepada para wisatawan yang datang. Saat ini dinas sedang melakukan pemetaan terkait daya tarik apa saja yang ada di masing-masing desa wisata, termasuk bagaimana atraksi yang akan jadi branding desa wisata, sebagai bagian dari manajemen perjalanan agar baik sebelum dan sesudah WSBK para penonton bisa menikmati paket wisata menuju desa wisata itu.

“Para pengunjung akan keliling ke desa wisata dengan paket perjalanan yang sesuai dengan atraksi yang dimiliki. Namun, polanya masih kita susun dan target pola ini akan rampung dalam waktu dekat ini. Karena memang kita akan lakukan promosi dan kita jual waktu promosi itu,” ucap Jayadi.

Adapun tujuh desa yang akan menjadi lokasi travel pattern, adalah Desa Wisata Kuta, Rembitan, Sengkol, Sukadana, Mertak, Prabu, dan Desa Tumpak. Desa ini akan dikemas semenarik mungkin untuk menjadi paket wisata, sehingga wisatawan yang datang tidak hanya untuk menonton tapi bisa melihat berbagai potensi yang ada di masing- masing desa.

“Bagaimana mekanisme penjualan paket dan lainnya, sampai saat ini memang masih dilakukan pengkajian dan kita sudah melakukan pertemuan sekitar tiga kali untuk membahas travel pattern ini,” ujar Jayadi. *ant

Komentar