nusabali

Pelaku Penganiayaan di Pegayaman Belum Tertangkap

  • www.nusabali.com-pelaku-penganiayaan-di-pegayaman-belum-tertangkap

SINGARAJA, NusaBali
Selang seminggu, peristiwa penganiayaan dan pencurian di rumah Ibrohim, 52, warga Banjar Dinas Amertasari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, masih abu-abu.

Polisi belum berhasil menangkap kedua pelaku kendati mengaku sudah mengantongi identitas mereka. Upaya pencarian dan penyisiran di wilayah Desa Pegayaman masih terus dilakukan.

Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya menyebutkan, kedua pelaku diduga kuat masih berada di wilayah Desa Pegayaman. Namun kondisi geografis wilayah Desa Pegayaman yang berbukit dan memiliki hutan luas menjadi kendala dalam proses pencarian pelaku. "Kondisi medan menjadi kesulitan selama pencarian pelaku," kata AKP Sumarjaya, Kamis (15/9) siang.

"Sudah dilakukan pencarian dan pengejaran terhadap dua orang pelaku yang kami kantongi identitasnya. Pencarian dilakukan hanya siang hingga sore, karena malam tidak memungkinkan dengan kondisi personel. Sebab yang lebih menguasai medan pelaku. Namun jika ada informasi tentang keberadaan mereka akan dilakukan penggerebekan," imbuh dia.

AKP Sumarjaya menambahkan, personel Unit Reskrim Polsek Sukasada telah menyisir wilayah Desa Pegayaman dan hutan desa, serta desa-desa tetangga untuk menemukan pelaku. Pihaknya pun tak menampik kemungkinan jika kedua pelaku kabur ke luar daerah. "Kemungkinan kabur ke mana pun pasti ada. Mengingat belum ditemukan lokasinya hingga sekarang," sebutnya.

Namun, pencarian masih difokuskan di sekitar wilayah Desa Pegayaman. Penyidik menduga mereka bersembunyi di wilayah tersebut. Jika dalam waktu sebulan masih belum ditemukan, tak menutup kemungkinan polisi akan menerbitkan daftar pencarian orang (DPO). "Diduga kuat masih berada di sekitar wilayah. Kalau sudah benar-benar tidak ditemukan baru kami menerbitkan DPO," beber AKP Sumarjaya.

Menurut AKP Sumarjaya, polisi juga telah menggali keberadaan para pelaku melalui keluarga mereka. Namun sejauh ini pihak keluarga pelaku mengaku tak mengetahui keberadaan mereka. "Penyidik sudah pasti mendekati keluarga pelaku untuk mencari keberadaannya. Namun orangtuanya tidak tahu dan tidak dihubungi sama sekali oleh pelaku," tutup dia.

Diberitakan sebelumnya, Ibrohim, 52, warga Banjar Dinas Amertasari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, harus dilarikan ke rumah sakit, karena menjadi korban penganiayaan dan pencurian orang misterius di rumahnya, pada Senin (5/9) dinihari sekitar pukul 03.00 Wita.

Peristiwa tersebut bermula korban memergoki dua orang tidak dikenal yang memanjat tembok penyengker rumahnya. Ibrohim kemudian meneriaki kedua pria misterius tersebut. Bukannya pergi, kedua pria itu malah memaksa masuk ke rumah Ibrohim dengan mendobrak pintu rumahnya.

Usai berhasil masuk ke rumah Ibrohim, salah satu dari pria misterius tersebut langsung melakukan penganiayaan terhadap Ibrohim. Merasa terdesak, Ibrohim pun menangkis dan melawan balik dengan parang. "Korban mengaku sembarangan melakukan perlawanan, tidak tahu kena (parang) apa tidak. Belum tau apakah di antara pelaku ada yang terluka," kata AKP Sumarjaya.

Sementara korban dan salah satu pelaku bergulat, satu pelaku lainnya mengambil sebuah handphone milik anak Ibrohim. Setelah itu, kedua pelaku langsung melarikan diri dari rumah Ibrohim. Akibat kejadian itu, Ibrohim mengalami 3 luka robek pada telapak tangan, 1 luka robek pada punggung tangan, 1 luka gores pada dada, 1 luka gores pada lengan, 1 luka lecet pada tumit, dan 1 luka lecet pada ibu jari. *mz

Komentar