nusabali

Pelaku Buron, Korban Masih Keluarga

Kasus Penganiayaan di Pegayaman

  • www.nusabali.com-pelaku-buron-korban-masih-keluarga

SINGARAJA, NusaBali
Dua orang pelaku pencurian dan penganiayaan di Banjar Dinas Amertasari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, masih buron.

Hingga saat ini polisi belum berhasil menangkap kedua pelaku kendati telah mengantongi identitas mereka.  Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya mengatakan, polisi sempat mencari kedua pelaku dengan menggerebek rumah keduanya di Desa Pegayaman. Namun, kedua pelaku sudah lebih dulu kabur sehingga tak ditemukan. "Saat digerebek kedua pelaku tidak ada ditempat. Kemungkinan (lari ke hutan) pasti ada. Masih dalam pengejaran," jelasnya, dikonfirmasi Kamis (8/9) siang. Kedua pelaku kabur dan diduga masih bersembunyi di hutan wilayah sekitar Desa Pegayaman.

Menurut AKP Sumarjaya, dari pemeriksaan saksi-saksi, pelaku merupakan keluarga korban dengan korban Ibrohim, 52. "Korban dan pelaku masih ada hubungan keluarga. Korban merupakan paman (pelaku)," jelasnya.

Korban pun mengenali pelaku yang saat itu memaksa masuk rumah korban kemudian menyerang korban dan mencuri ponsel milik anaknya.

Menurut AKP Sumarjaya, tidak ada pengamanan khusus di Desa Pegayaman pasca kejadian itu. Sementara belum lama ini juga terjadi peristiwa penganiayaan yang menewaskan dua orang.

Menurutnya, kejadian tersebut merupakan tindak pidana biasa dan bisa terjadi di mana saja. Untuk pengamanan, pihak kepolisian mengaktifkan kembali Pamswakarsa.

"Tidak ada (pengamanan khusus). Pamswakarsa diaktifkan. Dugaan tindak pidana biasa, bisa terjadi di mana saja. Tidak ada pengaman khsusus terkait peristiwa ini. Tidak ada hubungan apapun dengan (kejadian penganiayaan) sebelumnya. Informasi perkembangan penyelidikan akan kami sampaikan" imbuhnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Ibrohim, 52, warga Banjar Dinas Amertasari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, harus dilarikan ke rumah sakit, karena menjadi korban pembacokan orang misterius di rumahnya, pada Senin (5/9) dinihari sekitar pukul 03.00 Wita.

Peristiwa tersebut bermula korban memergoki dua orang tidak dikenal yang memanjat tembok penyengker rumahnya. Ibrohim kemudian meneriaki kedua pria misterius tersebut. Bukannya pergi, kedua pria itu malah memaksa masuk ke rumah Ibrohim dengan mendobrak pintu rumahnya.

Usai berhasil masuk ke rumah Ibrohim, salah satu dari pria misterius tersebut langsung melakukan penganiayaan terhadap Ibrohim. Merasa terdesak, Ibrohim pun menangkis dan melawan balik dengan parang. "Korban mengaku sembarangan melakukan perlawanan, tidak tahu kena (parang) apa tidak. Belum tahu apakah di antara pelaku ada yang terluka," kata AKP Sumarjaya.

Sementara korban dan salah satu pelaku bergulat, satu pelaku lainnya mengambil sebuah handphone milik anak Ibrohim. Setelah itu, kedua pelaku langsung melarikan diri dari rumah Ibrohim. Akibat kejadian itu, Ibrohim mengalami 3 luka robek pada telapak tangan, 1 luka robek pada punggung tangan, 1 luka gores pada dada, 1 luka gores pada lengan, 1 luka lecet pada tumit, dan 1 luka lecet pada ibu jari. *mz

Komentar