nusabali

Perumda Air Minum Rencana Hentikan Pemanfaatan Sumber Mata Air Bestala

  • www.nusabali.com-perumda-air-minum-rencana-hentikan-pemanfaatan-sumber-mata-air-bestala

SINGARAJA, NusaBali
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Hita Buleleng, berencana akan menghentikan pemanfaatan dari sumber mata air Bestala di Desa Bestala, Kecamatan Seririt, Buleleng.

Hal itu diputuskan karena debit mata air Bestala mengalami penurunan debit secara drastis beberapa tahun terakhir. Rencana penghentian pemanfaatan debit air Bestala akan dilakukan tahun ini. Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Hita Buleleng I Made Lestariana ditemui Rabu (7/9) kemarin mengatakan, saat ini kondisi debit sumber mata air Bestala selama puluhan tahun. Air dari sumber itu dimanfaatkan untuk menyuplai kebutuhan air bersih di enam desa wilayah Kecamatan Seririt.

“Awal pemanfaatan debit airnya di atas 10 liter per detik, kemudian turun menjadi 9 liter per detik, 6 liter per detik dan sekarang hanya 1,5 liter per detik. Setiap tahun ada penurunan terus sehingga kami nilai kurang efektif dan efisien,” kata Lestariana.

Penurunan debit air yang sangat signifikan itu disebut Lestariana karena faktor alam, perubahan kondisi lahan di daerah penyangga bagian atas. Keputusan penghentian pemanfaatan sumber air itu pun sudah disiapkan solusi, sehingga masyarakat di daerah layanan Kecamatan Seririt tetap mendapatkan layanan air bersih. Suplai air bersih di wilayah Seririt saat ini sudah dipenuhi dari pemanfaatan air baku dari Bendungan Titab-Ularan. Bahkan pemanfaatan air dari bendungan itu sudah dilakukan sejak 2020 lalu.

Menurut Lestariana, pemanfaatan air baku dari Bendungan Titab direncanakan sebesar 350 liter per detik. Pasokan air bersih itu akan dimanfaatkan untuk layanan air bersih di wilayah Buleleng bagian barat hingga daerah Gilimanuk, Kabupaten Jembrana. Sehingga pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM) dinamai BUrana (Buleleng-Jembrana).

“Saat ini yang kami kelola baru 30 liter per detik untuk layanan di Kecamatan Seririt, Busungbiu dan Gerokgak. Atas pertimbangan suplai air dari Bendungan Titab-Ularan sangat besar kami memutuskan untuk menghentikan pemanfaatan sumber air Bestala,” imbuh pejabat asal Lingkungan Bakung, Kelurahan/Kecamatan Sukasada ini.

Sementara itu, saat ini Perumda Tirta Huta mengelola 17 titik sumber mata air dan 47 sumur dalam dengan debit air mencapai 826 liter per detik. Debit air saat ini dimanfaatkan untuk melayani 60.000 pelanggan.

Untuk menjamin ketersediaan air bersih di Buleleng, saat ini Perumda mengandalkan SPAM Burana dan pemanfaatan air permukaan dari Bendungan Tamblang yang saat ini sedang proses pengerjaan. Namun di sisi lain Perumda juga intens melakukan penghijauan di kawasan perbukitan dan hutan wilayah Buleleng untuk menjaga tangkapan dan resapan air.*k23

Komentar