nusabali

Gilimanuk-Padangbai Makin Ketat

Jelang KTT G20, Polisi Terjunkan Anjing Pelacak

  • www.nusabali.com-gilimanuk-padangbai-makin-ketat
  • www.nusabali.com-gilimanuk-padangbai-makin-ketat

AMLAPURA, NusaBali
Jelang pelaksanaan KTT G20 di Bali, pengamanan pintu masuk Pulau Bali di jalur laut diperketat. Polres Jembrana juga intensifkan pengawasan sepanjang pesisir Jembrana untuk antisipasi masuknya orang ataupun barang berbahaya di jalur ilegal.

Petugas melakukan pemeriksaan barang bawaan penumpang kapal gunakan anjing pelacak dari Unit K-9 Polda Bali dan metal detector. Pengetatan pengamanan ini terlihat di Pelabuhan Padangbai di Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem maupun di Pelabuhan Gilimanuk di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana.

Kapolsek Kawasan Pelabuhan Padangbai, Kompol Made Suadnyana mengatakan setiap barang bawaan penumpang diperiksa dengan menerjunkan anjing pelacak dan metal detector. "Kami terus lakukan pengamanan 24 jam, gunakan anjing pelacak, memantau setiap barang bawaan penumpang terutama penumpang yang baru turun dari kapal," jelas Kompol Suadnyana di sela-sela melakukan pemantauan di Pelabuhan Padangbai, Rabu (7/9).

Tampak petugas mengarahkan anjing pelacak terutama menyasar mobil-mobil box panjang, setiap mobil box diberhentikan, dan bagian pintu belakang dibuka diperiksa secara manual dan juga menyertakan anjing pelacak. Kompol Suadnyana mengatakan prosedur itu dilakukan agar tidak ada barang-barang ilegal yang lolos dari pantauan petugas di Pelabuhan Padangbai, terutama bahan peledak, narkotika dan sejenisnya.

"Kami tidak mau ambil risiko meloloskan barang-barang ilegal yang mencoba diselundupkan, makanya kami periksa setiap kendaraan yang melintas," kata mantan Kasat Lantas Polres Karangasem dan Kapolsek Kubu ini.

Menurutnya pemeriksaan yang dilakukan lebih banyak gunakan metal detector, sebab anjing pelacak kemampuannya terbatas. Maksimal menggunakan anjing pelacak selama dua jam, selanjutnya anjingnya kelelahan, tidak lagi mampu mencium barang-barang mencurigakan. Dalam pemantauan pengamanan kemarin juga mendampingi petugas Pawas Iptu I Nengah Kardin, Aiptu  Dewa Gede Dalem, Aiptu Made Suberata, Aiptu I Komang Suparta dan anggota dari Polairud Polres Karangasem dan anggota Unit K-9 Polda Bali.

Sedangkan situasi penumpang yang turun dan naik di Pelabuhan Padangbai relatif sepi. Bongkar muat di dua dermaga lancar. Selama 24 jam sebanyak 13 kapal atau 13 trip yang dioperasikan shift I pukul 08.00 Wita-20.00 Wita sebanyak 7 kapal, dan shift II pukul 20.00 Wita-08.00 Wita sebanyak 6 kapal.

Suasana pengamanan di pintu masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk juga terpantau semakin diperketat. Selain itu jajaran Polres Jembrana mengintensifkan pengawasan sepanjang pesisir wilayah Jembrana untuk memaksimalkan antisipasi masuknya orang ataupun barang berbahaya.

Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana mengatakan pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk tetap diberlakukan selama 24 jam. Petugas yang ada di Gilimanuk melakukan pemeriksaan secara ketat terhadap orang, barang bawaan, serta kendaraan yang masuk Bali. "Kita tetap siagakan personel untuk melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan berjalan 24 jam," ujarnya.

Menurut AKBP Juliana, ada 35 personel yang tetap siaga di Pelabuhan Gilimanuk. Di samping dari personel Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, dari kegiatan rutin yang ditingkatkan di Pelabuhan Gilimanuk juga melibatkan personel dari fungsi Reskrim dan Intel Polres Jembrana.

Di samping personel, AKBP Juliana mengatakan pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk melibatkan anjing pelacak dari Unit K-9 Polda Bali.

Namun anjing pelacak itu tentunya tidak bisa diturunkan 24 jam. Pemeriksaan dengan anjing pelacak itu biasanya dimaksimalkan pada malam hari. "Anjing pelacak tetap standby di Gilimanuk," ujarnya.

Menurut AKBP Juliana, selain fokus di Pelabuhan Gilimanuk, jajarannya melaksanakan pengawasan di sepanjang pesisir Jembrana. Di samping melalui personel Polsek, dari fungsi Satpolairud rutin melaksanakan patroli pesisir ataupun patroli di laut. Hal itu pun dilakukan untuk mengantisipasi adanya upaya antisipasi masuknya orang ataupun barang berbahaya yang berusaha masuk lewat jalur ilegal.

Dalam setiap kesempatan patroli pesisir, jajarannya melakukan dialog dengan warga. Tujuannya, mengajak masyarakat bersama-sama memaksimalkan antisipasi gangguan keamanan di wilayah pesisir. "Kita pun berharap peran serta masyarakat bersama. Karena bagaimanapun, peran seluruh masyarakat sangat penting dalam menjaga keamanan," ucap AKBP Juliana.

AKBP Juliana menambahkan, selain antisipasi masuknya orang ataupun barang berbahaya, saat ini tetap dilalukan antisipasi terkait penyebaran Covid-19 ataupun penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak. Antisipasi itu juga penting untuk mensukseskan pelaksanaan KTT G-20 nanti. "Pengawasan lalu lintas ternak tetap dimaksimalkan. Kita lakukan pengawasan sesuai aturan, dan tetap berkoordinasi dengan instansi terkait," pungkas AKBP Juliana. *k16, ode

Komentar