nusabali

Imbas BBM Naik, Dishub Tambah Biaya Operasional Bus Sekolah

  • www.nusabali.com-imbas-bbm-naik-dishub-tambah-biaya-operasional-bus-sekolah

SINGARAJA, NusaBali
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berimbas pada jumlah anggaran yang dikeluarkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Buleleng untuk operasional bus sekolah.

Dishub Buleleng terpaksa menambah anggaran untuk operasional bus sekolah. Sebab, anggaran yang sebelumnya sebanyak Rp 200 juta per tahun, dipastikan tidak akan cukup.  Kepala Dishub Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra mengatakan, sebelum harga BBM mengalami kenaikan, pihaknya menyediakan anggaran sebesar Rp 200 juta per tahun untuk mengoperasikan dua unit bus sekolah, mulai dari membeli BBM jenis dexlite, ganti oli, hingga ban. Bus tersebut beroperasi mengikuti jadwal sekolah, pada hari Senin hingga Sabtu.

Menurut Gunawan, dengan kenaikan harga BBM, anggaran yang telah disediakan itu dipastikan tidak akan cukup hingga akhir tahun nanti. "Kami belum hitung anggarannya kurang berapa karena harga BBM kan baru dua hari naik. Yang jelas setiap hari itu, untuk satu bus menghabiskan 25 liter solar," ujarnya, ditemui Selasa (6/9) siang.

Kata Gunawan, pihaknya telah mengusulkan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Buleleng, untuk penambahan anggaran operasional bus sekolah, dalam anggaran perubahan nanti.

Dengan kenaikan harga BBM ini, orang tua siswa diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah, untuk menekan biaya pengeluaran BBM di rumah tangga. Hanya saja, sejauh ini bus sekolah masih sepi pengguna saat shift pagi. Berbeda dengan shift siang yang hampir selalu ramai.

"Sejauh ini kalau shift pagi minatnya memang agak sepi. Karena mungkin siswa bangun kesiangan, jadi lebih banyak diantar oleh orang tuanya. Sementara kalau pakai bus sekolah, kan tidak bisa, menunggu. Berbeda kalau siang saat jam pulang sekolah, bus sekolah selalu ramai," ungkap Gunawan.

Adapun rute bus sekolah gratis ini di sekitaran Kota Singaraja. Bus pertama berangkat dari Terminal Sangket, lalu melewati Jalan Jelantik Gingsir, Mayor Metra, Vetran, Ngurah Rai, Letkol Wisnu, Gajah Mada, Dr Sutomo, Diponegoro, Erlangga, WR Supratman lalu berakhir di Terminal Penarukan. Sedangkan bus kedua melewati jalur sebaliknya.

Gunawan menambahkan, pihaknya mengajukan usulan ke Kementerian Perhubungan RI, untuk menambah armada bus sekolah gratis empat unit. Agar layanan ini juga dapat dirasakan siswa di Kecamatan lain. "Kami sempat ditawarkan bekas bus Sarbagita dari Provinsi. Namun, jika bus itu rusak, suku cadangnya susah dicari. Badan bus juga terlalu besar tidak cocok untuk topografi di Buleleng," katanya.*mz

Komentar