nusabali

Kepala SMPN 1 Sukawati Wujudkan Lingkungan Sekolah Nyaman

  • www.nusabali.com-kepala-smpn-1-sukawati-wujudkan-lingkungan-sekolah-nyaman

GIANYAR, NusaBali
Ni Ketut Sugihantari SPd,43, baru beberapa bulan menjabat Kepala SMPN 1 Sukawati.

Hal pertama yang dilakukan, bersih-bersih untuk menjadikan lingkungan sekolah nyaman. Istri I Wayan Sucipta yang Kepala SMAN 1 Petang, Badung ini, sempat khawatir melihat pojok selatan sekolah favorit di Kecamatan Sukawati ini kumuh.

"Ketika musim hujan, air kerap menggenang," ujar ibu 3 anak perempuan ini, Senin (5/9). Selain itu, Sugihantari melihat sebagian siswa lebih suka jajan sembarangan di luar sekolah. Dampak lainnya, beberapa kali dirinya melihat cukup banyak sampah kemasan jajan atau snack berserakan di sekitar sekolah. Dari kondisi inilah, Kasek Sugihantari mencetuskan ekstra kurikuler pengelolaan sampah dan lingkungan hidup. "Mulai tahun ajaran baru ini, kami ingin meningkatkan rasa peduli siswa untuk memilah sampah. Mana organik mana an organik," ungkapnya.

Untuk sampah organik, Sugihantari merombak pojok belakang sekolah. Dua lobang biopori diameter 1 meter disiapkan untuk menampung sampah organik. Sedangkan sampah an organik dikumpulkan kemudian ditabung pada Bank Sampah Desa Sukawati. "Kita juga berusaha mengurangi timbulan sampah plastik dengan program Serama, Selasa sarapan bersama. Siswa bawa bekal dari rumah. Perlahan kita harap siswa bisa bawa bekal setiap hari," ujarnya.

Ruang kosong yang masih ada di pojok belakang sekolah, nantinya juga akan dimanfaatkan untuk koperasi dan kantin sekolah. Sedangkan koperasi sekolah yang saat ini ada di sebelah timur sekolah akan dibongkar. "Kebetulan kami minim akses parkir, jadi di timur itu akan kita buat tempat parkir sepeda motor guru dan sepeda siswa," jelasnya. Di sebelah timur tempat parkir, akan disekat untuk tempat pengolahan sampah. "Tahun 2023 nanti kami akan rombak," ujarnya.

Tak hanya soal sampah, sekolah juga memperbaiki toilet karena beberapa warga menyampaikan keluhan karena sering ada siswa minjam toilet. Usut punya usut, ternyata toilet siswa juga kumuh. "Saya cek sendiri toilet siswa, jadi wajar siswa kencing minjam toilet warga. Setelah itu kita perbaiki, bak air kita bongkar. Kasi keran, ember, klosetnya duduk. Jadi sekarang sudah bersih, tidak lagi ada siswa kencing di luar," ungkapnya.

Untuk kebersihannya, dimanfaatkan siswa yang datang terlambat. "Sekaligus ini kiat kita nambah disiplin siswa. Kalau tidak mau bersihin toilet, konsekuensi siswa harus tertib. Jadi dia pikir-pikir kalau datang terlambat," ungkapnya. *nvi

Komentar