nusabali

Bahas Penanganan Gempa Bumi

Basarnas Gelar INSARAG AP ERE Libatkan 21 Negara

  • www.nusabali.com-bahas-penanganan-gempa-bumi

MANGUPURA, NusaBali
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar kegiatan International Search and Rescue Advisory Group Asia-Pacific Regional Earthquake Response Exercise (INSARAG AP ERE) 2022 di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Senin (5/9) siang.

Dalam kegiatan itu sebanyak 21 negara duduk bersama untuk membahas potensi gempa bumi serta mencari solusi dalam penanganan. Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, mengatakan kegiatan yang melibatkan puluhan negara ini bagian dari upaya membahas langkah-langkah yang diambil saat terjadi kebencanaan, khususnya gempa bumi di sejumlah negara, termasuk Indonesia, sehingga ada kesamaan persepsi dalam pola penanganan serta bantuan yang diberikan. Dia juga tidak menampik, pengalaman selama ini pertolongan dari sejumlah negara susah masuk ke Indonesia, karena adanya sejumlah prosedur yang harus dilalui. “Kalau ada kebencanaan yang besar, paling susah untuk memasukkan pertolongan ke Indonesia. Padahal, kalau ada bantuan dari luar, tentunya memiliki berbagai peralatan lengkap. Inilah yang ingin kita bahas dan memangkas sejumlah aturan itu,” katanya, Senin (5/9).

Dia berharap dari pembahasan dengan sejumlah negara yang tergabung dalam INSARAG AP ERE akan membuahkan hasil. Selanjutnya hasil itu akan dimasukkan dalam daftar yang juga akan dibahas dalam KTT G20 yang dilaksanakan pada November mendatang. Dengan demikian, ketika Indonesia mengalami bencana yang sangat hebat, Basarnas siap menerima bantuan dari negara anggota INSARAG AP ERE. “Goals pertemuan ini yang ingin kita rangkum dan akan menjadi salah satu isu yang diangkat dalam G20 mendatang,” harap Alfiandi.

Di sisi lain, Alfiandi menyebutkan penguatan dalam negeri juga dilakukan selama ini. Bahkan, sudah dilaksanakan secara berkala, di mana Basarnas melatih dan memberikan training kepada sukarelawan dan masyarakat yang memiliki keinginan untuk terlibat dalam membantu. “Selain melatih sukarelawan, tentu kita di Basarnas juga memiliki tim yang memiliki keahlian khusus. Personel kita dilatih seperti korps khusus yang siap dikirim ke sejumlah lokasi bencana,” tegasnya.

Tidak itu saja, sambung Alfiandi, peralatan yang dimiliki Basarnas juga terus di-update dan disesuaikan dengan kebutuhan saat terjadi bencana. Apalagi, Indonesia pada dasarnya berada di ring of fire alias cicin api, di mana potensi terjadi gempa bumi sangat besar.

Lantaran event internasional KTT G20 sudah di depan mata, Alfiandi juga menegaskan kegiatan INSARAG AP ERE tersebut untuk membuktikan kepada dunia, bahwa Indonesia siap dan matang dalam memberikan respon emergency. Jika terjadi kebencanaan saat delegasi datang ke Bali, maka pihaknya bersama stakeholder lainnya akan memberikan penanganan yang terbaik.

Sementara, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) didampingi Kalaksa BPBD Provinsi Bali Made Rentin yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan ucapan selamat datang kepada para delegasi baik nasional maupun internasional serta apresiasi atas dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan dari kegiatan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). “Melalui kegiatan ini dapat mempersiapkan dan mempelajari pola pikir, pola tindak, serta persepsi yang konstruktif dalam memberikan pembantuan internasional tanggap darurat bencana,” ujarnya.

Wagub Cok Ace juga berharap dengan pertemuan ini dapat saling isi, saling tukar pandangan, dan pengalaman, sehingga menghasilkan sesuatu yang berharga untuk pelaksanaan tugas masing-masing dalam memberikan bantuan tanggap darurat bencana baik skala lokal, nasional, dan internasional. *dar, cr78

Komentar