nusabali

Komunitas Bring Your Tumbler Be An Eco Warrior Bersih-Bersih Pantai Biaung

  • www.nusabali.com-komunitas-bring-your-tumbler-be-an-eco-warrior-bersih-bersih-pantai-biaung
  • www.nusabali.com-komunitas-bring-your-tumbler-be-an-eco-warrior-bersih-bersih-pantai-biaung
  • www.nusabali.com-komunitas-bring-your-tumbler-be-an-eco-warrior-bersih-bersih-pantai-biaung

DENPASAR, NusaBali.com - Komunitas Bring Your Tumbler Be An Eco Warrior kembali lakukan aksi beach clean-up yang kali ini digelar di Pantai Biaung, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Sabtu (27/8/2022).

Tak hanya aksi bersih pantai, acara yang bertajuk The Bali Beach Clean Up Event 2022 ini juga melakukan riset klasifikasi sampah untuk mengetahui jumlah sampah anorganik serta pengklasifikasian temuan sampah plastik berdasarkan jenisnya. 

Mendapat dukungan penuh oleh proyek Rethinking Plastics: Circular Economy Solutions to Marine Litter melalui pendanaan Uni Eropa dan Pemerintah Jerman, aksi bersih pantai yang dilaksanakan oleh GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit) kali ini diikuti oleh berbagai lini partisipan. 

Tak hanya itu, Komunitas Bring Your Tumbler juga kembali menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

“Tujuan dari kegiatan beach clean-up ini adalah untuk meningkatkan sinergi seluruh pihak untuk pentingnya Bersama-sama membangun keasadaran dan meningjatkan partisipasi untuk menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di Kawasan Wisata Pantai Biaung - Denpasar”, terang Ketua Panitia Acara The Bali Beach Clean Up 2022, Luh Putu Budiarti.

Menurutnya, dengan terus melakukan aksi dengan melibatkan masyarakat dan stake holder merupakan langkah nyata dalam memerangi permasalahan lingkungan yang kini semakin memprihatinkan. Dari data yang dihimpun oleh komunitas yang berdiri sejak tahun 2015 ini, Indonesia berada di peringkat ke-2 sebagai negara penghasil sampah laut di dunia. Indonesia menempati posisi kedua setelah China.  

Dilansir dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, pada tahun 2020 wilayah lautan Indonesia sudah tercemar oleh sekitar 1.772,7 gram sampah per meter persegi. Hal ini menyebabkan banyak mamalia laut dan spesies burung laut akan mati karena sampah.

Komunitas Bring Your Tumbler juga menemukan catatan United Nations Convention on Biological Diversity pada tahun 2016 yang menyatakan bahwa lebih dari 800 spesies (40% mamalia laut dan 44% lainnya adalah spesies burung laut) akan mati karena sampah. Tak hanya itu, tahun 2017 PBB menyebutkan sampah plastik telah membunuh 100.000 mamalia laut, 1.000.000 burung laut, dan sisanya penyu serta biota lainnya. 


Bahkan para ilmuwan memperkirakan pada tahun 2050 jumlah plastik yang dibuang ke laut akan jauh lebih banyak dari biota laut. Jika tak benar-benar diperhatikan, pencemaran plastik di lautan akan berimbas dengan matinya penyu, mamalia laut, paus, serta lebih dari satu juta burung laut setiap tahun akibat polusi laut.

Pemakaian plastik tentu bak dua sisi mata uang; plastik merupakan salah satu produk yang bermanfaat, namun sisi lainnya justru sangat mematikan. Sebab dewasa ini banyak plastik yang justru hanya sekali pakai lalu kemudian dibuang. Hal inilah yang menjadi perhatian Komunitas Bring Your Tumbler Be An Eco Warrior dalam aksi dan kampanye yang terus mereka gencarkan. 

Termasuk seperti nama komunitas tersebut, Bring Your Tumbler Be An Eco Warrior mengkampanyekan pentingnya membawa botol air isi ulang atau tumbler sebagai langkah kecil untuk memulai kesadaran di tingkat individu dalam menjaga lingkungan.

The Bali Beach Clean Up Event 2022 yang berlangsung kali ketiga dalam tahun ini, juga mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali, delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Expertise France, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) wilayah Bali dan Nusa Tenggara, serta Balai Pengelolaan Sumber Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar. 

Acara kali ini juga melibatkan puluhan relawan dari berbagai lini. Antara lain yakni relawan dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Kedutaan Besar Jerman dan/atau GIZ Indonesia, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Denpasar, sektor swasta, mahasiswa, organisasi lingkungan dan sosial setempat, organisasi pemuda setempat, serta warga lokal Pantai Biaung dengan total relawan 55 orang dan peserta hingga 700 orang.

Hasil riset klasifikasi sampah yang berhasil kalkulasikan, sampah plastik 69,65 kg; sterofoam 5.85 kg; kertas 1.35 kg; kaca 3.90 kg; sampah yang tidak teridentifikasi 10.20 kg; sampah organik 1 ton 50kg. Sehingga, total sampah yang didapatkan sebanyak sampah anorganik 90,95 kg dan sampah organik 1 ton 50kg. Dalam kegiatan The Bali Beach Clean Up 2022, pihak penyelenggara juga bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Denpasar dan Eco Bali untuk pengangkutan sampah organik dan anorganik.

Komentar