nusabali

Fakultas Kelautan dan Perikanan Unud Ajak Desa Kutuh Kembali Budidayakan Rumput Laut

Sosialisasikan Penanaman dengan Sistem Kantong

  • www.nusabali.com-fakultas-kelautan-dan-perikanan-unud-ajak-desa-kutuh-kembali-budidayakan-rumput-laut

MANGUPURA, NusaBali.com - Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana (Unud) melalui Program ‘Udayana Mengabdi’ melakukan sosialisasi penggunaan sistem kantong pada budidaya rumput laut di Desa Kutuh, Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini.

Sosialisasi di desa yang memiliki Pantai Pandawa dan Pantai Gunung Payung ini diikuti antusias oleh 20 warga Desa Kutuh pada Selasa (23/8/2022).

Pasalnya, desa di Bali Selatan ini dulunya dikenal sebagai penghasil rumput laut, namun sejak pariwisata berkembang, para petani rumput laut menjadi terpinggirkan.

Padahal potensi perairan di Desa Kutuh dinilai sangat sesuai untuk kegiatan budidaya perairan. Fakta inilah yang membuat Tim Pengabdian Unud melakukan penelitian terkait budidaya rumput laut dan bisa diaplikasikan pada masyarakat. 

Anggota tim pengabdian ini adalah Ir I Wayan Restu MSi, Dr Pande Gde Sasmita Julyantoro SSi MSi, Ayu Putu Wiweka Krisna Dewi SST Pi MP, Gde Raka Angga Kartika SPi MP, dan Ni Made Ernawati SKel MSi.

Foto: Proses Perakitan Dan Pemasangan Sistem Kantong Pada Budidaya Rumput Laut. -IST

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang penggunaan sistem kantong pada budidaya rumput laut dan mengajak kembali masyarakat untuk melakukan budidaya rumput laut,” kata Wayan Restu. 

Bukan sekadar budidaya, namun Wayan Restu menilai budidaya rumput laut dapat dijadikan sebagai salah satu paket wisata yang ditawarkan untuk wisatawan. 

“Budidaya rumput laut dapat dikemas menjadi wisata edukasi yang menawarkan wisatawan untuk menanam rumput laut pada kantong-kantong penanaman, memanen rumput laut dan selanjutnya melakukan pengolahan rumput laut menjadi makanan, kosmetik ataupun bioplastik,” kata Wayan Restu.

Sementara itu materi penggunaan kantong diberikan oleh Ketua Tim Pengabdian, Ayu Putu Wiweka Krisna Dewi. Materi yang disampaikan seputar potensi pengembangan rumput laut di Desa Kutuh, kendala dalam pengembangan budidaya rumput laut dan penggunaan kantong dalam budidaya rumput laut.

Antusias peserta yang dulunya merupakan para petani rumput laut juga terlihat pada sesi diskusi. “Saya sangat tertarik untuk kembali melakukan budidaya rumput laut lagi, semoga dengan adanya system kantong ini saya dapat membudidayakan rumput laut dan tetap bekerja sebagai karyawan toko,” ujar Ni Komang Ardiani.

Foto: Foto Bersama Masyarakat Desa Kutuh, Kelompok Pembudidaya Rumput Laut Dan Fkp Unud. -IST

Kegiatan yang dilakukan di Aula Pantai Gunung Payung ini mendapat apresiasi Jro Bendesa Adat Kutuh, I Nyoman Mesir. Diakui jika dulunya Desa Kutuh sebagai penghasil rumput laut, sebelum akhirnya warga beralih menjadi pelaku pariwisata. 

Namun pandemi Covid-19 yang membuat pariwisata lesu menjadi pelajaran bagi kita semua agar tidak bergantung sepenuhnya pada pariwisata.

Tim Udayana Mengabdi pun diharapkan dapat berkoordinasi dan bekerjasama mengembangkan wisata edukasi budidaya rumput laut di Desa Kutuh. “Melalui program ini diharapkan masyarakat ada yang mulai lagi membudidayakan rumput laut,” kata Nyoman Mesir.

Komentar