nusabali

Pemkot Sasar Pasar Badung dan Kreneng untuk Operasi Pasar

  • www.nusabali.com-pemkot-sasar-pasar-badung-dan-kreneng-untuk-operasi-pasar

DENPASAR, NusaBali
Pemkot Denpasar bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Perumda Pasar Sewakadarma, dan didukung Bank Indonesia akan kembali menggelar operasi pasar mulai Senin (22/8) hingga 22 Desember 2022 mendatang di Pasar Badung dan Pasar Kreneng.

Operasi pasar ini digelar sebagai salah satu upaya menekan laju inflasi. “Inflasi kita di Denpasar bulan Juli 2022 sebesar 6,72 persen. Inflasi ini lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 4,94 persen,” kata Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa, Minggu (21/8).

Oleh karena itu, menurut dia, perlu dilakukan strategi untuk menekan laju inflasi, salah satunya dengan operasi pasar yang rencananya akan terus dilaksanakan hingga Desember 2022.

Sebelumnya, Arya Wibawa saat memimpin rapat dengan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pada Jumat (19/8) telah disepakati komoditas yang dijual dalam pasar murah yakni berupa bawang merah, cabai merah besar, cabai merah kecil, minyak goreng, beras, dan sebagainya.

Operasi pasar di Pasar Badung dan Pasar Kreneng pada Senin (22/8) akan dimulai pada pukul 06.00 Wita.

“Rencananya operasi pasar akan terus dilaksanakan sampai akhir Desember untuk menekan harga, sehingga laju inflasi di Kota Denpasar dapat dikendalikan,” kata Wawali Arya Wibawa.

Wawali Arya Wibawa menambahkan, untuk memudahkan masyarakat mengetahui informasi pelaksanaan operasi pasar, maka sehari sebelumnya informasi akan disampaikan melalui media cetak, media online, dan media sosial Pemkot Denpasar serta melalui media massa lainnya.

Pihaknya juga sudah menugaskan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kota Denpasar untuk menjajaki pelaksanaan operasi pasar agar bisa diperluas di pasar-pasar tradisional lainnya, sehingga lebih mudah diakses masyarakat.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Denpasar I Made Saryawan, mengatakan dalam pelaksanaan operasi pasar, komoditas yang dijual berupa cabai merah besar, cabai merah kecil, minyak goreng, beras, dan bawang merah.

“Untuk harga, karena kami sudah koordinasi langsung dengan pihak suplier (pemasok), tentu harga yang dijual di bawah harga para pedagang atau di bawah harga pasar,” kata Saryawan.

Dengan operasi pasar, diharapkan harga bahan bumbu seperti cabai dan bawang merah bisa segera stabil dan kembali ke harga normal.

Adapun pada operasi pasar minyak goreng (Kita) dijual Rp 12.800 per liter, minyak curah Rp 11.500 per liter, dan untuk cabai rawit, cabai besar, bawang merah dijual Rp 2.000 lebih murah dari harga pasar. *mis

Komentar