nusabali

Pecah Abis! Konser Tulus dan Kaset Kulcha Rayakan Dua Dekade ITB STIKOM Bali

Apollo 2022 Music Festival di Pantai Pandawa

  • www.nusabali.com-pecah-abis-konser-tulus-dan-kaset-kulcha-rayakan-dua-dekade-itb-stikom-bali

MANGUPURA, NusaBali.com - Ribuan ‘Teman Tulus’ julukan fans Tulus, tumpah di Pantai Pandawa pada Sabtu (13/8/2022) malam. Sekitar satu jam, penonton yang didominasi milenial bernyanyi bersama Tulus, menandai puncak peringatan Dua Dekade ITB STIKOM Bali.

“Selamat malam teman-teman, perkenalkan nama saya Tulus, saya adalah seorang penyanyi dan penulis lagu. Bisa dilihat betapa lebarnya senyum saya hari ini. Karena saya sangat bahagia ketemu kembali dengan teman-teman semua. Teman-teman juga senang ketemu saya ya?,” kata penyanyi kelahiran 20 Agustus 1987 ini.

Penyanyi dengan nama Muhammad Tulus Rusydi ini membuka penampilan panggung ‘Apollo 2022 Music Festival’ dengan lagu Satu Kali yang langsung disambut heboh oleh mahasiswa-mahasiswa ITB STIKOM Bali, Teman Tulus dan masyarakat umum lainnya. 

Setelah itu Tulus langsung gas dengan lagu Ruang Sendiri, Kelana, Monokrom, Labirin, Nala, Diri, Sepatu, Sewindu. Puncaknya hits teranyar Hati-Hati di Jalan membuat ribuan peonton larut dan turut bernyanyi bersama, hingga akhirnya konser ditutup dengan lagu Tujuh Belas. 

Tuntas Tulus, panggung ‘Apollo 2022 Music Festival’  bukannya langsung antiklimaks. Justru penampilan Kaset Kulcha membuat panas ribuan penonton. Ribuan penonton asyik bergoyang, bernyanyi hingga memainkan flash light smartphone masing-masing  sehingga dari atas tebing Pantai Pandawa menjadi pemandangan yang indah di tengah gelapnya malam.

Kaset Kulcha yang digawangi oleh penyuka dan kolektor sebuah kaset, Nicodemus Freddy dan M.Maruf adalah sebuah Syndicate Cassette Selectors Bali, atau DJ Kaset yang memutar rilisan  fisik kaset dalam bentuk pemutar walkman. 

Lagu-lagu yang mereka mainkan berasal dari band-band yang eksis pada tahun 80-an sampai 2000 awal. Uniknya penonton yang merayakan dua dekade ITB STIKOM Bali ini seperti paham dengan lagu-lagu lawas yang sebagian  di antara penonton malah belum lahir, seperti lagu Kopi Dangdut yang dinyanyikan Fahmi Shahab (2000) ataupun Berharap Tak Berpisah  dari Reza Artamevia  (2002).

Apollo 2022 Music Festival juga menghadirkan Astera Band dan Band Aggappea. Dahsyatnya, perayaan dua dekade ITB STIKOM Bali ini mampu menyedot sekitar 7.000 penonton. Padahal di saat yang sama berbagai event musik juga digelar di  Pantai Mertasari Sanur yang waktu sama menghadirkan Noah, Judika, hingga Slank. Pada saat bersamaan juga, di Lapangan Bajra Sandhi Renon Denpasar juga digelar konser Feast yang digawangi Bhaskara Putra alias Hindia.

Faktanya Pantai Pandawa yang berlokasi sekitar 28 kilometer dari Kampus ITB STIKOM Bali di Denpasar, tetap diserbu ribuan penonton.

Apollo 2022 Music Festival  diawali dengan seremonial peringatan berdirinya kampus Teknologi dan Informasi (TI) pertama di Bali pada 10 Agustus 2002 dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti Ida Bagus Dharmadiaksa sekaligus menandakan ITB STIKOM Bali genap berusia 20 tahun.

Rangkaian acara juga dimeriahkan pertunjukan kesenian dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), diantaranya pementasan tabuh atau gambelan, dan pementasan tarian.

Rektor ITB STIKOM Bali Dr Dadang Hermawan mengungkapkan, dua dekade ITB STIKOM Bali kali ini mengusung tema ‘Mengabdi Untuk Negeri Dari Negeri’. “Maksudnya adalah kami sudah berjalan 20 tahun sudah menghasilkan ribuan (9.000) lulusan, dan kini yang sedang mengikuti studi 6.500 orang. Mereka yang akan menjadi pimpinan-pimpinan di masa depan,” tegas Dadang Hermawan.

Hadir juga dalam selebrasi Dua Dekade ITB STIKOM Bali Prof Dr I Made Bandem MA selaku Pembina Yayasan WDS Denpasar, para Wakil Rektor dan Sekjen Aptikom Prof Achmad Benny Mutiara serta penasihat CORIS Dr Djoko Soetrano DEA yang juga dosen Binus University Jakarta.

Komentar