nusabali

Lestari Market Day, Ajang Promosi Bisnis UMKM Anak Muda

  • www.nusabali.com-lestari-market-day-ajang-promosi-bisnis-umkm-anak-muda

MANGUPURA, NusaBali.com - Generasi muda perlu mengembangkan ide dan solusi bisnis untuk mewujudkan ekonomi pembangunan berkelanjutan.

Melalui Yayasan Pratisara Bumi Lestari dengan program Inkubator Usaha Lestari (INKURI) menyelenggarakan acara Lestari Market Day, Sabtu (13/8/2022) di Tuban, Kuta, Badung. 

Sebanyak 12 jenis bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kreatif anak muda yang telah dibina dipromosikan dan dinilai dalam ajang tersebut.

Jenis bisnis ini terdiri dari tiga sektor yaitu kerajinan (kriya), kuliner (agropangan), dan pariwisata berkelanjutan dipromosikan dalam ajang tersebut.

"Kami bertujuan menumbuhkan ekosistem bisnis yang berkelanjutan di Bali, sekaligus sebagai ajang bagi usaha binaan untuk membuka koneksi dengan calon mitra, kolaborator dan juga investor," ujar Saniy Amalia Priscila, Ketua Yayasan Pratisara Bumi Lestari.

Pada acara ini, seluruh peserta UMKM tersebut memaparkan bisnis kreatif mereka dan membuka pameran produk untuk kemudian dipilih enam nominasi usaha terbaik, terdiri dari tiga juara usaha terbaik dan tiga juara harapan  yang akan diberikan modal usaha.

"Untuk tiga juara terbaik, sebagai juara pertama diraih brand bisnis Pranee yang menciptakan detergen organik yang ramah lingkungan sebagai solusi mengurangi pencemaran air," terang Saniy Amalia.

Selanjutnya sebagai pemenang kedua didapat oleh usaha UMKM kerajinan Bagudaya, yang memberdayakan para pengrajin lokal di Karangasem untuk memanfaatkan serat gebang menjadi dekorasi rumah berbahan natural.

"Serta juara ketiga usaha kuliner Kopuri, mereka menciptakan solusi usaha kopi robusta herbal organik, yang bekerja sama dengan petani di Pucaksari, Buleleng," jelasnya.

Para pemenang tersebut masing-masing memperoleh dana pengembangan usaha sebesar Rp 30 juta untuk juara pertama, Rp 25 juta bagi juara kedua dan Rp 20 juta untuk juara ketiga.

Sementara itu bagi Mesy Wulandari, 27, salah satu peserta program, mengucapkan terimakasih karena ide bisnisnya berupa pemanfaatan limbah pertanian kulit jagung menjadi kertas jadi, dapat disalurkan dan diperkenalkan melalui Inkuri.

"Selain itu kami juga mengedepankan kearifan dan pemberdayaan masyarakat lokal melalui kerjasama dengan petani dan pengepul jagung di Desa Gelgel, Klungkung," ujar Founder dari brand Metangi tersebut.

Ia bersama dengan dua orang rekannya sebagai founder Metangi, selama ini berusaha semaksimal mungkin menyerap segala ilmu dan pendampingan program yang telah berjalan selama sembilan bulan tersebut.

"Walaupun ide bisnis kami belum berhasil menjadi terbaik, tetapi program ini sangatlah bagus, semoga kegiatan ini akan terus berkelanjutan di tahun-tahun mendatang sebagai ajang inkubasi dan promosi wirausahawan muda," harap pengusaha muda asal Klungkung tersebut.*aps

Komentar