nusabali

Influencer Sucor Sekuritas Gathering di Nusa Dua, Kupas Winning Mentality

  • www.nusabali.com-influencer-sucor-sekuritas-gathering-di-nusa-dua-kupas-winning-mentality

MANGUPURA, NusaBali.com – Influencer Sucor Sekuritas dari seluruh Indonesia menggelar gathering bertajuk A Universe of Sucor's Heroes To Infinity and Beyond di Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/8/2022) malam.

Sebelum dilangsungkannya gala diner yang dilangsungkan di The Laguna, A Luxury Collection Resort & Spa, Nusa Dua, puluhan influencer dari seluruh tanah air ini lebih dulu menikmati keseruan lomba berbagai permainan wahana air.

“Acara ini merupakan persembahan ke para influencer. Apa arti perjuangan Sucor Sekuritas dan pasar modal Indonesia bisa to infinity beyond,” kata Chief Executive Officer (CEO) Sucor Sekuritas, Bernadus Ananda Setya Wijaya.

Sosok yang juga penulis buku ini pun mengingatkan perlunya winning mentality dimiliki oleh para influencer. “Winning mentality ini penting, karena kondisi market dunia up and down. Oleh karena itu persistensi dan konsistensi perlu dimiliki oleh influencer digital market,” pesan Bernadus.

Market, lanjut Bernardus, selalu mengalami pergerakan. Bukan hanya di Indonesia, melainkan juga terjadi di seluruh dunia. “Kita selalu ada di kondisi market apapun. Karena itu wining mentality adalah suatu mindset agar kita bisa terus tumbuh,” tegas pria yang memulai karier di Sucor Sekuritas pada 2016 sebagai Business Development Project Manager ini.
 
Terkait winning mentality, disinggung pula oleh Bernardus soal kemunculan influencer dadakan pada masa pandemi Covid-19 lalu.  “Pada  masa pandemi banyak influencer dadakan. Sekarang menghilang karena tidak punya wining mentality,” kata CEO perusahaan yang sudah berdiri tiga dekade ini. “Winning mentality artinya adalah selalu mencari peluang,” imbuhnya.

Dari kegiatan gathering ini, kata Bernardus, Sucor Sekuritas menginisiasi dengan tujuan supaya edukator dan influencer saham lebih bersemangat untuk melakukan aksi berbagi dan juga edukasi, literasi, dan inklusi terhadap masyarakat secara luas.  “Sehingga semakin banyak masyarakat yang mengenal mengenai investasi, dan bagaimana investasi secara benar," lanjut alumnus Fakultas Teknik Kimia ITB Bandung ini. 

Di sisi lain CEO kelahiran 17 Mei 1991 ini mencanangkan dukungan Sucor Sekuritas terhadap capaian 10 juta Single Investor  Identification (SID).  Pasalnya sejauh ini SID pasar saham Indonesia saat ini masih di angka 4 juta. 

"Nah, untuk target saya tahun 2025 mudah-mudahan bisa 10 juta investor di seluruh Indonesia, khusus untuk SID pasar saham," ujar salah seorang anak muda yang masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2021 di bidang Financial and Venture Capital pada Maret 2021 itu. 

Sementara itu Presiden Komisaris Sucor Sekuritas Lindrawati Widjojo mengaku senang dengan pertumbuhan investor di Sucor Sekuritas dalam tiga dekade ini.  “Sucor Sekuritas terus bertumbuh,” kata Lindrawati saat memberi sambutan di atas panggung.


Saat ini  jumlah investor sebanyak 60.000, dan pada tahun 2025, angka itu ditarget mencapai 500.000. 

"Kalau jumlah transaksi tahun 2021 mencapai angka Rp104 triliun, dan tahun 2022 ditargetkan di angka Rp130 triliun," kata Bernadus.  Ia berharap, influencer gathering ini bisa mendukung realisasi target tersebut.
Meski demikian, Bernadus tidak ingin pertumbuhan itu hanya tercapai secara kuantitas. Karena Sucor Sekuritas memiliki prinsip, seluruh investor harus teredukasi secara pengetahuan (knowledge), dan portofolio. 

"Jadi saat ini kita melihat banyak investor yang masih belum mengerti bagaimana melakukan aktivitas pembelian saham, memilih saham mana yang bagus, kapan entry dan exit, itu masih banyak yang belum tahu," ucap sosok kelahiran Sleman, DI Yogyakarta ini.

Bernadus menyayangkan, ketidatahuan itu membuat masyarakat terjebak dengan aktivitas terlarang berkedok trading. Oleh karenanya, seluruh influencer saham ini memiliki tugas untuk mengedukasi masyarakat/calon investor. 

"Banyak yang menganggap saham itu judi, kemudian akhirnya mereka lebih tertarik sama yang menjadikan fixed return, dan malah ujung-ujungnya uang mereka hilang, atau lebih tertarik sama robot trading, kemudian aplikasi judi berkedok trading, dan lain sebagainya, karena mereka menganggap belajar saham susah," kata Bernadus memperingatkan.

Oleh karena itu, Sucor Sekuritas mengajak para influencer untuk tetap semangat melakukan edukasi, literasi, dan inklusi, supaya semakin banyak masyarakat yang pintar, tidak cuma ikut-ikutan saja, tetapi mereka mengerti, kenapa memilih saham ini, kapan beli, kapan jual.

Komentar