nusabali

Wabup Ipat Sidak Proyek Pemasangan Bronjong di Sungai Yehsatang

  • www.nusabali.com-wabup-ipat-sidak-proyek-pemasangan-bronjong-di-sungai-yehsatang

NEGARA, NusaBali Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) mengecek proyek pemasangan batu bronjong di Sungai Yehsatang, Banjar Loloan, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Selasa (9/8).

Sidak ke proyek yang merupakan corporate social responsibility (CRS) dari PLN ini, untuk menindaklanjuti adanya pertanyaan warga sekitar. Warga sempat mengira proyek ini adalah proyek siluman karena tidak adanya papan informasi ataupun koordinasi kepada warga dan aparat desa setempat. 

Saat mendatangi proyek tersebut, Wabup Ipat didampingi Camat Pekutatan I Wayan Yudana, Perbekel Medewi I Nengah Wirama, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Medewi I Gusti Ngurah Ketut Sudarma, dan Kepala Kewilayahan Banjar Loloan I Ketut Mudiatdana. Kedatangan Wabup Ipat bersama rombongan diterima perwakilan PT Panji, Gede Nesa, selaku rekanan pelaksana proyek tersebut.

Wabup Ipat sempat menanyakan tentang proyek tersebut dengan meminta dokumen perencanaan dan rencana anggaran biaya (RAB) proyek. Hal itu dilakukan karena belum ada papan informasi proyek yang terpasang di lokasi. “Saya harap di lokasi ini secepatnya dipasang plang papan proyek. Agar semua yang berkepentingan dan warga tahu tentang proyek. Itu juga sebagai keterbukaan atas proyek yang berjalan,” ujar Wabup Ipat.

Di samping itu, Wabup Ipat mengingatkan pelaksana proyek agar mengingatkan para pekerja menggunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Khususnya menggunakan helm karena pekerjaan pemasangan batu bronjong untuk pengamanan sisi sungai itu sangat berisiko. “Saya juga berharap pihak pelaksana proyek berkoordinasi dengan aparat desa. Untuk saling terbuka dan mengingatkan agar kegiatan proyek berjalan seperti apa yang direncanakan. Apa yang dikerjakan dalam proyek ini harus sama dengan RAB yang sudah dibuat,” ucap Wabup Ipat.

Sementara Gede Nesa selaku perwakilan pelaksana proyek, menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan pemasangan papan informasi proyek. Dirinya berjanji per Rabu (10/8), sudah akan dipasang papan informasi proyek di lokasi. “Paling lambat besok (hari ini) sudah dipasang. Untuk masukan-masukan masyarakat dan aparat desa, nanti segera kami koordinasikan ke pimpinan perusahaan kami. Kebetulan perusahaan kami ada di Denpasar,” kata Gede Nesa.

Dari penjelasan Gede Nesa, proyek pemasangan bronjong yang merupakan CSR dari PLN ini sepanjang 144 meter. Waktu pengerjaan proyek selama 90 hari dengan biaya proyek Rp 1,2 miliar. Saat ini, proyek tersebut sudah berjalan 30 hari. Pemasangan bronjong di sekitar Sungai Yehsatang ini bertujuan melindungi pinggiran sungai yang longsor karena kondisi senderan yang labil. Diadakannya proyek ini juga bertujuan melindungi aset PLN berupa tower saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) yang juga terancam tergerus di lokasi sekitar. *ode

Komentar