nusabali

Empat Mal di Bali Adopsi Penggunaan QRIS

  • www.nusabali.com-empat-mal-di-bali-adopsi-penggunaan-qris

DENPASAR, NusaBali 

Empat mal di Bali telah resmi mengadopsi penggunaan transaksi berbasis QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dalam transaksi pembayarannya. Langkah yang diambil keempat mal merupakan tahap awal sebelum diikuti mal-mal lainnya di Pulau Dewata.

Keempat mal tersebut yakni Plaza Renon, Duta Plaza, Trans Studio Mall Bali, dan Level 21 Mal. Peresmian pada Selasa (9/8) siang, dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fillianingsih Hendarta, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho, Ketua APPBI (Asosiasi Pengusaha Pusat Perbelanjaan Indonesia) Bali Gita Sunarwulan, dan pimpinan keempat mal. 

Wagub Cok Ace menyambut baik hadirnya QRIS pada transaksi di mal di Bali. Menurutnya, digitalisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari dan memiliki sejumlah manfaat positif.  “Dua tahun kita mengalami Covid-19 tidak bisa kita bertransaksi secara cash, dengan QRIS kita lebih sehat dibanding tidak menggunakan QRIS,” ujarnya. 

Selain dari sisi kesehatan, QRIS juga memberikan keuntungan dari sisi keamanan bertransaksi. Penggunaan uang cash, menurut Wagub Cok Ace, berpotensi mengakibatkan kehilangan uang yang kita pegang secara fisik.  Dikatakannya dari sisi kenyamanan transaksi QRIS lebih praktis dibandingkan penggunaan uang tunai. Pada ekosistem digital seperti saat ini penggunaan QRIS juga kian dipermudah karena sudah tersedia di berbagai merchant di tempat-tempat berbelanja. 

“Hari gini traktir pacar kok masih pakai uang krincingan (tunai),” canda Wagub Cok Ace. Bagi para wirausahawan pun, penggunaan QRIS akan mempermudah dalam mengevaluasi jumlah transaksi usaha setiap harinya ataupun dalam jangka waktu setiap bulannya.  Fillianingsih mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah Provinsi Bali selama ini dalam percepatan adaptasi penggunaan QRIS di Pulau Dewata. 

Fillianingsih mengatakan perkembangan transaksi digital mengalami perkembangan masif dewasa ini terutama pada masa pandemi Covid-19. “Mal-mal harus bersiap diri dengan kondisi yang ada, masyarakat sudah terbiasa melakukan pembayaran secara digital,” kata dia. 

Dikatakan Bank Indonesia terus menyempurnakan infrastruktur layanan transaksi digital sehingga semakin nyaman menggunakan QRIS. Beragam dompet elektronik di Indonesia telah mengadopsi QRIS dan layanan top up bisa dari rekening debet. Bahkan direncanakan top up saldo bisa menggunakan kartu kredit. 
“Jadi nantinya bisa berjualan di e-commerse di luar negeri dan pembayarannya menggunakan QRIS,” tambah Fillianingsih. 

Fillianingsih mengungkapkan pada tahun ini target penggunaan QRIS sebanyak 15 juta orang, sementara sejauh ini realisasinya melebihi sekitar 21 juta orang. Bank Indonesia menargetkan sebanyak 250 pasar tradisional dan pasar modern (mal) mulai menggunakan QRIS. Untuk di Bali sudah ada 12 pasar tradisional ditambah 4 mal yang sudah menggunakan QRIS. 

Gita Sunarwulan mengatakan pihaknya terus mendorong mal-mal di bawah naungan APPBI Bali untuk mempercepat penggunaan QRIS. Ada 10 mal anggota APPBI Bali lainnya yang sedang mempersiapkan penggunaan QRIS.

“Kami dari manajemen pengelola mal sudah menginfokan tenant menggunakan cara pembayaran cashless, salah satunya adalah QRIS,” ucap perempuan yang juga Manajer Beach Walk Kuta, ini. *cr78 

Komentar