nusabali

Perkembangan Drumer Bali Dinilai Sangat Menggembirakan

  • www.nusabali.com-perkembangan-drumer-bali-dinilai-sangat-menggembirakan

DENPASAR, NusaBali.com – Talenta musisi Bali, khususnya di alat musik drum, dinilai menjanjikan. Perkembangan dalam tiga tahun terakhir dinilai menggembirakan.

Penilaian ini diberikan oleh Dinor Sangaji, pendiri sekolah musik Sangaji Music Indonesia, dan drumer grup band Dialog Dini Hari, Deny Surya, di sela-sela Anniversary Kedua Bali Drum Holics di Kebon Vintage Cars, Biaung, Denpasar, Minggu (7/8/2022).

Kedua figur drumer andal tersebut mengatakan, terbukanya kesempatan untuk belajar dan hadirnya sekolah musik dengan pengajar yang bagus turut berandil dalam meningkatkan taraf daya saing drumer Pulau Dewata di tanah air.

Dinor Sangaji sendiri mengakui jika  dalam kurun waktu tiga tahun ke belakang sangat banyak bermunculan tunas-tunas muda dari seni menabuh drum itu, sangat mumpuni, dan bahkan sudah sangat bisa diadu dengan talenta dari daerah lain di Indonesia.

“Tiga tahun ke belakang ini sudah banyak generasi emas bermunculan, drumer yang sudah mumpuni, mereka masih muda tetapi sudah mampu bersaing,” ujar Dinor Sangaji.
 
Pria yang mendirikan sekolah musik pada 2017 itu menambahkan, keoptimisannya terhadap talenta drumer Bali yang sudah mulai merata kemampuannya ini dikarenakan saat ini sudah banyak kesempatan untuk unjuk gigi yang tersedia, seperti pergelaran maupun kompetisi, termasuk tempat kursus yang belakangan ini gemar memamerkan anak didik mereka di depan umum dan membentuk mental.

Kondisi ini pun diamini oleh Deny Surya. Drumer band legendaris asal Bali itu mengatakan bahwa drumer muda generasi saat ini sangat beruntung karena bisa mendapatkan pengajar dengan kualitas yang sangat bagus. Oleh karena itu, Deny sangat optimis dengan generasi baru penerusnya kelak.

Selain media konvensional, menurut Dinor Sangaji, keberadaan platform daring seperti YouTube yang menyediakan bahan belajar drum secara gratis dan muda diakses juga turut berperan dalam kemunculan generasi drumer yang berkualitas di Bali.

“Sekarang kan zaman YouTube, kan gampang, walaupun tidak les, kalau mereka mau pasti bisa,” tegas Dinor Sangaji.

Di luar indikator tersebut, baik menurut Dinor maupun Deny, terdapat satu lagi penyebab mengapa drumer Bali masa depannya sangat cerah dan memiliki ciri khas dibandingkan penabuh drum dari daerah lain.

Indikator tersebut adalah taksu orang Bali. Sebab, kondisi sosial budaya orang Bali yang memang sering memainkan atau mendengar alat musik ritmis seperti salah satunya gamelan, membuat drumer Bali secara tidak sadar membawa pengalaman bawah sadar tersebut ke dalam gaya mereka saat menabuh drum.

“Karena secara ritmis darahnya drumer di Bali itu ada perbedaan sedikit, jadi ritmis dari Bali itu kalau diaplikasikan ke drum, itu menjadi sesuatu yang unik tanpa disadari,” tutur Deny Surya.

Deny pun optimis dengan keikutsertaan BDH di ajang Indonesian Drum and Percussion Festival tahun 2022. Ia mengatakan, BDH akan mampu berbicara banyak dalam perhelatan bergengsi para penekun seni menabuh drum setanah air itu.

Sementara itu, Dinor Sangaji berpesan kepada drumer muda untuk tetap tekun berlatih dan tetap rendah hati meskipun sedang berada di puncak karier. Ia pun memberikan catatan bahwa drumer Bali hendaknya mampu menghasilkan karya sendiri atau original.

Sedangkan untuk para pelajar drum pemula, pemilik sekolah musik yang terletak di Jalan Gatot Subroto Timur No. 88 X, Kesiman Kertalangu itu berpesan untuk memulai dengan ketukan Rock standar seperti, ‘dug cetak jedug cetak,’ karena paling mudah dipelajari.

Kemudian, bagi pecinta drum yang tidak mengenal tempo tetapi tetap ingin berlatih drum, Dinor berpesan untuk lebih sering mendengarkan musik atau lagu. Menurutnya, itulah satu-satunya jalan membiasakan diri dengan tempo. *rat

Komentar