nusabali

1.650 Warga Masuk Daftar Peserta Vaksinasi DO

  • www.nusabali.com-1650-warga-masuk-daftar-peserta-vaksinasi-do

Vaksinasi DO terjadi karena berbagai alasan. Mulai dari akses ke layanan vaksin jauh, terbentur waktu kerja, hingga kelupaan.

SINGARAJA, NusaBali

Dinas Kesehatan Buleleng mencatat ada 1.650 orang penerima vaksin yang dinyatakan drop out (DO). Rata-rata penerima vaksin yang dinyatakan DO pada dosis pertama dan tidak dilanjutkan ke dosis berikutnya, setelah jangka waktu 6 bulan penerimaan vaksin.

Kondisi itu diakui Wakil Bupati Buleleng dr I Nyoman Sutjidra, Senin (1/8) kemarin. Jelasnya, tingginya jumlah vaksinasi DO di Bulelemg diakibatkan kesadaran masyarakat untuk mendapatkan vaksin lanjutan mengalami penurunan. Terlebih pemerintah saat ini memberlakukan sejumlah kelonggaran di tengah kasus konfirmasi baru yang melandai.

"Pandemi Covid-19 yang sudah melanda dua tahun lebih ini memang sudah menimbulkan kekebalan alami. Satu sisi, kasus terkonfirmasi di Buleleng juga melandai. Namun tetap harus diantisipasi karena saat ini terjadi peningkatan kasus baru lagi," ucap Sutjidra.

Selain faktor kesadaran, jelas Wabup, vaksinasi DO terjadi karena berbagai alasan. Mulai dari akses ke layanan vaksin jauh,  terbentur waktu kerja, hingga kelupaan jadwal vaksinasi lanjutan. Sejauh ini, Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng sudah mengupayakan berbagai strategi untuk memaksimalkan capaian vaksinasi. Termasuk menekan vaksinasi DO.  "Selain gebyar dan layanan vaksinasi di masing-masing Puskesmas pada jam kerja, Satgas juga sudah bekerja sama dengan TNI/Polri dan BIN (Badan Intelejen Negara) menggelar vaksinasi. Hal ini terus diupayakan," imbuh dia.

Sementara itu, pendataan nakes pada fasilitas layanan kesehatan juga sedang dilakukan. Hal ini terkait persiapan pelaksanaan vaksinasi booster kedua. Menurut Sutjidra, yang mendapat prioritas selain nakes juga ada masyarakat lanjut usia. Booster kedua diberikan untuk memberikan perlindungan lebih kuat dari serangan varian Covid-19 baru. Setelah kekebalan komunal masyarakat lebih kuat, juga akan berdampak positif pada kebangkitan pariwisata Bali. "Semakin masyarakat terlindungi dari Covid-19, wisatawan akan lebih aman dan nyaman datang ke Bali, " kata pejabat asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini.*k23

Komentar