Tekankan Kedisiplinan, Mahasiswa Baru IPB Internasional Jalani Masa Orientasi

Kegiatan bertajuk ISO (IPBI-SPB Student Orientation) 2022 menekankan kedisiplinan untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai insan pariwisata yang berkualitas dunia. 

Sebanyak 445 mahasiswa baru diploma 3, diploma 4, dan tingkat sarjana (IPBI) ditambah sekitar 450 mahasiswa baru program diploma 1 dan diploma 2 (SPB) tampak sudah berbaris mengikuti pembukaan kegiatan ISO 2022 pada Senin pagi. 

Rektor IPB Internasional, Dr I Made Sudjana SE MM CHT CHA, menyampaikan setelah sempat ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi, ISO digelar kembali dengan tujuan menyiapkan mahasiswa baru yang merupakan lulusan SMA/SMK beradaptasi dengan lingkungan kampus pariwisata.

"Pendidikan pariwisata dan perhotelan cukup banyak yang harus dipersiapkan oleh mereka (mahasiswa baru) terutama mereka harus menyiapkan fisik dengan prima, mental dengan prima. Kita akan mengajarkan bagaimana memupuk disiplin," ujar Rektor IPB Internasional seusai membuka ISO 2022. 

Rektor mengatakan, mahasiswa IPB Internasional dipersiapkan agar setelah lulus nanti siap bekerja tidak hanya di Bali ataupun Indonesia melainkan juga siap bekerja di luar negeri. 

Rektor Sudjana mengungkapkan, selama mengikuti perkuliahan, mahasiswa nantinya diberi kesempatan mengikuti training di sejumlah hotel berbintang di luar negeri seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Australia. 

"Untuk kita bisa bersaing dengan generasi muda bangsa lain maka kuncinya adalah disiplin itu, di samping bahasa terutama bahasa Inggris," sebut Rektor Sudjana. 

Untuk melatih kedisiplinan tersebut, pada kegiatan ISO 2022 pihak kampus berkolaborasi dengan satuan Brimob Polda Bali untuk mengenalkan Peraturan Baris Berbaris (PBB). 

Selain itu, ISO memperkenalkan mahasiswa baru dengan berbagai peraturan yang dimiliki kampus dan memperkenalkan berbagai sarana dan prasarana perkuliahan di dalamnya. Kegiatan ISO 2022 juga diisi dengan sejumlah seminar mengundang narasumber dari luar kampus terkait dengan tema seperti penyalahgunaan narkoba, etika media sosial, kekerasan seksual, lingkungan alam hingga terorisme.   

Sementara itu, Ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun yang menaungi IPB Internasional, Dr Drs I Nyoman Gede Astina MPd CHT CHA, menyatakan sebagian besar mahasiswa IPB Internasional sejak awal telah memiliki keinginan untuk bekerja di luar negeri. ISO, ujarnya, menjadi awal untuk menyiapkan mahasiswa menempa mental dan fisik supaya bisa bersaing di tengah industri pariwisata internasional. 

"Tentu menjadi tugas kami bersama-sama dengan institusi yayasan mendorong kondisi ini menjadi hal yang sangat penting. Sehingga nantinya mereka sudah berubah dari sikap seorang siswa SMA/SMK menjadi sikap seorang mahasiswa perhotelan dan pariwisata, itu yang menjadi concern kami," tandasnya.