nusabali

Pick Up Penjual Tahu Bulat Hantam Panyengker Sanggah, Rusak 2 Palinggih

  • www.nusabali.com-pick-up-penjual-tahu-bulat-hantam-panyengker-sanggah-rusak-2-palinggih

GIANYAR, NusaBali.com - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Batubulan, Banjar Kapal, Kecamatan Sukawati, Senin (1/8/2022) sekitar pukul 01.30 WITA. Tepatnya di seberang jalan apotek Kimia Farma Batubulan.

Mobil pick up Suzuki Carry DK 8342 CJ yang dikemudikan oleh Oki Pribadi Subrata, 22, tiba-tiba oleng kemudian menghantam tembok panyengker sanggah milik I Ketut Rudita, 53. 

Tidak ada korban jiwa dari kecelakaan ini. Namun apes, bodi pick up terjun bebas ke sanggah menyebabkan dua palinggih rusak parah. "Palinggih ring beji sareng taksu ring merajan yang rusak. Piyasan kena dikit," ungkap Ni Nengah Kariasih, istri Ketut Rudita saat dikonfirmasi. 

Nengah Kariasih tidak mengetahui kronologis kejadian mobil pick up sampai menabrak panyengker sanggahnya. Seingatnya hanya terdengar suara gemuruh yang kemudian membangunkannya sekeluarga. 

"Saya lihat mobil sudah jatuh menimpa palinggih," ujarnya. Atas kejadian tersebut, Nengah Kariasih mengaku belum bisa menghitung kerugian. Yang jelas secara niskala, Nengah Kariasih harus menggelar upacara pacaruan dan rentetannya. 

Dalam kesepakatan damai yang ditandatangani pengemudi mobil dan suaminya, disepakati segala biaya pembangunan palinggih kembali berikut upakaranya ditanggung semua oleh pengemudi Oki. 

Sayangnya belum juga lewat sehari, Oki sudah sulit dihubungi. Hal ini membuatnya merasa curiga dan khawatir. "Katanya yang nabrak berjanji mau menanggung semua biaya sampai biaya upakara. Tapi baru saja saya coba telepon sudah tidak aktif. Saya juga sempat marah sama suami, kenapa mau berdamai dengan jaminan KTP sopir. Kalau dia memang berjanji mau nanggung biaya kerusakan, minimal diberikan ganti rugi tadi," ungkap Nengah Kariasih.

Bukannya materialistis, Nengah Kariasih merasa musibah yang dialami diibaratkan pepatah sudah jatuh tertimpa tangga. Sebab bangkai mobil yang masih teronggok di halaman sanggahnya hingga Senin siang belum diderek oleh pemiliknya. 

"Malah saya yang dimintai biaya untuk nyari mobil derek. Ini kan tidak adil, jangankan untuk biaya derek, biaya mencari besok saya gak punya," terang Nengah menahan sedih.

Saat Oki tidak bisa dihubungi, suami Nengah Kariasih bermaksud mencari sopir pick up ini ke kosnya di Banjar Tohpati, Desa Kesiman Kertalangu Dentim. "Suami mau cari ke kosnya tapi anak tidak mengizinkan ke sana sendiri. Takut ada apa-apa. Terkecuali ngajak polisi buat jaga-jaga," ujarnya. 

Nengah Kariasih pun hanya bisa berharap sopir bisa menepati janjinya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Biar gak kami ditipu. Biayanya besar ini," harapnya.

Terpisah, Kanitlantas Polsek Sukawati Iptu I Made Wetha saat dikonfirmasi membenarkan kecelakaan ini. Antara sopir dan pemilik rumah pun telah menandatangani kesepakatan damai. "Kecelakaan lalu lintas OC, pengemudi pick up menabrak pagar tembok rumah Ketut Rudita yang mengakibatkan 2 palinggih rusak.” 

Dalam lembar surat tersebut disepakati bahwa kedua belah pihak sepakat menyelesaikan masalah kecelakaan tersebut secara musyawarah kekeluargaan dan tidak menuntut secara hukum baik sekarang maupun di kemudian hari. Sepakat untuk tidak mengurus asuransi jenis apapun.

Pengemudi mobil yang bekerja sebagai penjual tahu bulat asal kampung Ciganitri, Desa Cipagalo, Bojong Soang, Bandung yang tinggal sementara di Banjar Tohpati Desa Kesiman Kertalangu, Dentim ini bersedia dan berjanji memperbaiki tembok pagar rumah dan 2 palinggih korban beserta biaya upacara sampai selesai dengan jarak waktu 4 minggu atau sebulan.

"Apabila dalam waktu tersebut pengemudi mengingkari perjanjian tersebut, pemilik rumah/korban akan menempuh jalur hukum," jelas Iptu Wetha.

Terkait kronologi, diperkirakan mobil pick up datang dari selatan ke Utara. Mobil hendak memutar arah, namun entah kenapa sampai naik ke trotoar dan menghantam penyengker sanggah. "Kemungkinan pengemudi dalam kondisi mengantuk. Kita masih dalami," jelasnya. 

Meskipun menyatakan siap bertanggung jawab. Namun gelagat Oki yang mengaku tinggal di Jalan Ulun Carik Nomor 5, Banjar Tohpati, Desa Kesiman Kertalangu Kesiman, Denpasar tersebut menunjukkan gelagat yang tidak baik. Sebab usai mediasi di Polsek Sukawati, nomor telepon pelaku tidak aktif. *nvi

Komentar