nusabali

Gubernur Bangun Tower Kelas Dunia

Proyek Monumental Tahan Gempa dan Kekuatan Struktur Hingga 500 Tahun

  • www.nusabali.com-gubernur-bangun-tower-kelas-dunia

Dibangun di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Turyapada Tower KBS 6.0 tidak hanya untuk atasi blank spot, namun juga akan jadi tempat wisata baru.

SINGARAJA, NusaBali

Proyek tower ikonik pertama di Indonesia, Taman Teknologi Turyapada Tower Komunikasi Bali Smarts 6.0 Kerthi Bali, yang digagas Gubernur Bali Wayan Koster, dimulai dengan upacara peletakan batu pertama pada Saniscara Kliwon Krulut, Sabtu (23/7) siang. Pembangunan di lahan seluas 3 hektare itu berlokasi di Banjar Dinas Amerta Sari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Peletakan batu pertama dilakukan oleh Gubernur Koster, didampingi Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Choirul Anam, Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama, bupati/walikota se-Bali, dan sejumlah elite politik. Seluruh rangkaian diawali dengan upacara yadnya yang dipimpin oleh Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun.

Gubernur Koster dalam sambutannya mengatakan pembangunan Turyapada Tower, merupakan janji politiknya saat mencalonkan diri menjadi Gubernur Bali pada 2018 lalu. Awalnya dia hanya menjanjikan pembangunan tower telekomunikasi biasa agar siaran televisi dapat menjangkau sejumlah daerah blank spot di Buleleng.

Namun dengan dukungan DPRD Provinsi Bali, rencana pembangunan tower dengan ketinggian 1.636 meter dari permukaan air laut dapat terencana dengan spektakuler. Total Pemerintah Provinsi Bali mengalokasikan anggaran Rp 418 miliar untuk pembangunan tower yang ditargetkan tuntas pada Agustus 2023 mendatang. Proyek spektakuler ini dikerjakan oleh PT  Hutama Karya bersama PT Yodya Karya.

“Taman Teknologi Turyapada Tower Komunikasi Bali Smarts yang disingkat Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali akan dibangun dalam satu kawasan terpadu. Nama turyapada dalam filosofi kearifan lokal Bali melambangkan hubungan antara Akasa (langit) dan Pertiwi (bumi), Purusa (laki-laki)-Pradana (perempuan) sumber kehidupan masyarakat dunia,” ujar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Selain itu, Turyapada Tower juga merupakan analogi bentuk orti (berita) dan bale kulkul sebagai media komunikasi masyarakat Bali secara tradisional dalam aktivitas adat, agama, seni, dan budaya. Gubernur Koster juga menyebutkan rancangan tower memadukan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi dengan kemajuan teknologi global.

Sementara itu bentuk rancangan dasar Turyadapa Tower disusun oleh tim Fakultas Teknik Universitas Udayana. Diketuai oleh Dr Ir I Made Oka Widyantara, bersama delapan anggota lainnya. Secara teknis Turyapada Tower memiliki ketinggian 115 meter dan dibangun di ketinggian 1.521 meter dari permukaan laut.

Dalam rancangan dasarnya tim Fakultas Teknik Unud merancang bangunan tower dengan teknologi anti gempa dan angin badai. Bahkan koefisien ketahanan gempa tertinggi mencapai 1.0 G. Selain itu bangunan yang dibuat dengan sistem struktur ganda membuat tower dapat bertahan dari beban angin sehingga menjadi bangunan yang andal, nyaman, dan aman. Struktur bangunan dengan penggunaan bahan-bahan terbaiknya juga membuat kekuatan struktur minimal 500 tahun.

Bangunan ikonik ini tidak hanya difungsikan sebagai tower pemancar siaran TV, telekomunikasi seluler, internet serta komunikasi radio komunitas saja. Pada badan tower juga akan dilengkapi wahana edukasi berupa planetarium, sky walk, restoran putar 360 derajat, dan jembatan kaca. Sedangkan pada pedestal tower juga akan dilengkapi wahana penunjang seperti wisata konvensi, laboratorium pendidikan, dan museum keunggulan budaya komunikasi.

“Kawasan Turyapada Tower ini bersifat terpadu dan ramah lingkungan, indah, dan keren. Nanti juga ada kebun bunga, kebun buah, area bermain anak, glamping (glamorous camping), flying fox, UMKM, dan restoran. Parkir nanti akan disediakan lahan seluas 1 hektare untuk kenyamanan,” imbuh Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.

Jarak antara parkir menuju Turyada Tower sejauh 1,4 kilometer. Namun pengunjung dalam rancangan bangunan akan disediakan gondola untuk sampai ke titik tower. Sepanjang perjalanan menaiki gondola pun dapat menikmati keindahan alam dari ketinggian.

Kelengkapan fasilitas dan sarana prasarana yang akan dibangun di Turyapada Tower, menurut Gubernur Koster, tidak kalah dengan lima tower terkenal di dunia, seperti Menara Eiffel di Paris, Tokyo Tower di Jepang, Toronto Tower di Kanada, Macau Tower di Macau, dan Fernsehturm Tower di Berlin, Jerman.  

“Setelah selesai nanti tower ini akan mengoptimalkan siaran TV digital hingga 80 persen wilayah Buleleng, Jembrana, dan Karangasem. Tentu juga akan menjadi daya tarik pariwisata baru berkelas dunia, pusat pertumbuhan perekonomian baru juga, dan yang terpenting menjadi sumber baru PAD Provinsi Bali, Pemkab Buleleng, dan Tabanan,” tegas mantan anggota DPR RI ini.

Sementara itu tokoh masyarakat Desa Pegayaman Ketut Muhammad Suharto, sangat bersemangat menyambut pembangunan tower di desa kelahirannya. Dia berharap ke depannya lebih banyak warga Desa Pegayaman yang dilibatkan, baik dalam proyek fisik maupun pengembangan kawasan tower.

“Pembangunan tower ini tentu merupakan titik kemajuan. Ke depannya kami sebagai desa yang terkena dampak proyek berharap mendapat banyak imbas positif. Dari rekrutmen tenaga kerja hingga pelibatan nanti setelah menjadi kawasan wisata, sehingga bisa menambah penghasilan warga di sini,” ucap Suharto. *k23

Komentar