nusabali

HUT Ke-46, ST Brahmacarya Gelar Lomba Bapang Barong, Makendang, dan Baleganjur

  • www.nusabali.com-hut-ke-46-st-brahmacarya-gelar-lomba-bapang-barong-makendang-dan-baleganjur

DENPASAR, NusaBali.com – Sekaa Teruna Brahmacarya, Banjar Puseh Kangin, Desa Adat Intaran, Sanur menyelenggarakan lomba bapang barong, makendang tunggal, dan baleganjur bagi seniman muda seluruh Bali, bertajuk Adhimukti Upangga Brahmacarya, serangkaian hari jadi ke-46 kelompok yowana (pemuda) tersebut.

Sesuai dengan tajuknya, kegiatan yang berlangsung 16-17 Juli 2022 ini bertujuan untuk membangkitkan kreativitas yowana Brahmacarya dengan memberikan wadah bagi seniman muda di Bali untuk berkarya di dalam tiga kategori lomba yang diadakan.

“ST Brahmacarya memberikan wadah bagi seniman-seniman muda di Bali untuk berkarya dengan melaksanakan dua jenis lomba yaitu bapang barong dan makendang tunggal serta baleganjur,” tutur I Gede Putera Bagaswara, Ketua Panitia Adhimukti Upangga Brahmacarya saat ditemui di sela-sela kesibukannya memonitor acara, Sabtu (16/7/2022) sore.

Menurut Kadek Bagus Candra Diputra, Wakil Ketua Panitia, sekaligus juru bicara kegiatan, rencana awal pergelaran bukanlah melombakan ketiga kesenian ini melainkan lomba tari topeng dan makendang berpasangan.

“Setelah diskusi kami memutuskan untuk membuat kegiatan yang lebih wow, yaitu baleganjur, namun ada kendala dari jumlah peserta yang awalnya 11 kemudian mengundurkan diri 2, jadi kami putuskan untuk menambah lomba bapang barong dan makendang tunggal di hari pertama dan baleganjur di hari kedua,” ungkap Bagus Candra, Sabtu sore.

Kegiatan yang diikuti 21 peserta lomba bapang barong dan makendang tunggal, serta 9 tim baleganjur ini mengambil tempat di Lapangan Serbaguna Yayasan Pembangunan Sanur.

Sistem yang digunakan untuk lomba bapang barong dan makendang tunggal adalah ‘tarung bebas’ di mana penari bapang barong dari tim tertentu akan mengambil undian pasangan tukang kendang dari tim lain. Peserta lomba kategori ini dibatasi usia maksimal 25 tahun dengan materi papeson topeng, guak macok, dan omang. Sedangkan untuk kategori baleganjur tidak ada ketentuan khusus.

Kegiatan ini pun didukung penuh oleh Ida Bagus Gede Sidartha Putra, selaku Ketua Yayasan Pembangunan Sanur yang menyediakan tempat kegiatan, sekaligus Chairman Sanur Village Festival.

“Saya mengapresiasi Sekaa Teruna Brahmacarya karena telah mempertahankan fungsi tempat ini (Gedung Yayasan Pembangunan Sanur) sebagai tempat berkreativitas generasi muda, dan ini akan jadi ajang untuk belajar me-manage sebuah event, dan juga ajang seleksi bagi kami untuk bisa ditampilkan di Sanur Village Festival sehingga bisa naik level, dilihat khalayak luas bahkan internasional,” ungkap Sidartha Putra, Sabtu sore.

Selain itu, beberapa peserta pun sudah mempersiapkan kompetisi ini dengan matang. “Bersama komunitas Singa Barong sudah persiapan sejak H-1 bulan intens, dan H-1 minggu latihan lebih giat lagi supaya target tercapai,” tutur I Made Teguh Pranatha, Sabtu sore, salah satu peserta lomba bapang barong yang mewarisi seni bapang dari sang kakek, I Nyoman Raos, seorang maestro bapang barong dari Singapadu, Gianyar.

Senada dengan rekannya, I Made Depyo, salah seorang peserta lomba makendang juga sudah mempersiapkan perlombaan ini dari jauh-jauh hari. “100 persen yakin bisa menang hari ini,” kata pemuda berusia 20 tahun asal Singapadu, Gianyar itu dengan penuh optimis, Sabtu sore.

Keduanya pun berharap kegiatan semacam ini dapat terus diadakan dan diperbanyak untuk semakin meningkatkan peran generasi muda dalam pelestarian seni dan budaya di Bali. *rat

Komentar