nusabali

Mantan Dekan Fakultas Pertanian Unud Dikukuhkan Jadi Ketua Perhorti Bali

  • www.nusabali.com-mantan-dekan-fakultas-pertanian-unud-dikukuhkan-jadi-ketua-perhorti-bali

DENPASAR, NusaBali
Pengurus Perhimpunan Hortikultura Indonesia (Perhorti) Komisariat Daerah Bali dikukuhkan, Jumat (15/7), bertempat di Gedung Agrokomplek Universitas Udayana Kampus Sudirman, Denpasar.

Mantan Dekan Fakultas Pertanian Unud Prof Dr Ir I Nyoman Rai MS terpilih menjadi Ketua Perhorti Komda Bali masa bakti 2022 – 2025.  Pengukuhan berdasarkan SK Perhorti Nomor 01/Perhorti/KP/V/2022 tentang Susunan Pengurus Perhorti Komda Bali Periode 2022-2025, dilakukan secara daring oleh Ketua Perhorti Pusat Prof Dr Ir Slamet Susanto MSc yang diwakili Ketua Bidang Organisasi Dr Liferdi Lukman SP, MSi.

Dalam sambutan yang dibacakan Dr Liferdi Lukman, Prof Susanto mengucapkan selamat atas pengukuhan pengurus Perhorti Bali 2022-2025. Dijelaskannya, visi misi Perhorti dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama berkontribusi dalam pendidikan dan penelitian hortikultura, dan kedua meningkatkan daya saing hortikultura dalam mewujudkan kemakmuran masyarakat.

“Membangun hortikultura berarti membangun ekonomi dan kesehatan masyarakat,” kata Prof Susanto. Untuk itu, Prof Susanto menekankan pentingnya penguasaan teknologi dan sinergisme antarkelompok berkepentingan untuk pengembangan hortikultura di Indonesia. Prof Susanto menyebut kepengurusan Perhorti melibatkan banyak unsur, tidak hanya dari pihak akademisi namun juga dari unsur pemerintah, praktisi, dan lain sebagainya.

Prof Rai menyatakan Perhorti Bali harus bisa memberikan kontribusi dalam memajukan sektor pertanian di Bali. Untuk itu langkah yang akan dilakukannya, yakni melakukan penguatan organisasi dan menyiapkan kolaborasi dengan berbagai pihak seperti akademisi, birokrasi, maupun para praktisi di bidang pertanian hortikultura.

“Bagaimana kita menghubungkan mereka melalui advokasi, pendampingan, sehingga kita betul-betul bisa memberdayakan Perhorti,” ujar Prof Rai.

Prof Rai menyebut produk holtikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian Bali yang sangat strategis posisinya. Manggis Bali sudah menembus pasar internasional. Selain manggis, Bali juga dikenal dengan produk hortikultura lainnya seperti salak, strawberry, jeruk, bawang, hingga tanaman hias seperti anggrek.

Prof Rai menambahkan, dari sekian sub sektor pertanian lainnya, holtikultura adalah yang paling banyak dilirik oleh kalangan milenial. “Hortikultura ini sudah bisa menguntungkan secara ekonomis walaupun dalam skala (lahan, Red) sempit,” ucap Prof Rai.

Dikatakannya, dengan bantuan teknologi digital hal tersebut menjadi mungkin terwujud. Bahkan pada lahan sempit di wilayah perkotaan tanaman hortikultura juga bisa dikembangkan dengan bantuan teknologi.

Salah satu tantangan yang dihadapi para petani hortikultura yakni lemahnya pemasaran. Para petani banyak yang belum memahami apa yang diinginkan konsumen dari produk hortikultura. “Pasarnya sebetulnya terbuka luas, terutama pasar pariwisata, tetapi petani belum bisa membaca market driven, apa sih yang diinginkan, kuantitas, kualitas, kontinyuitasnya. Itu tantangan kita ke depan,” tandas Prof Rai.

Selepas pengukuhan pengurus Perhorti Bali, acara dilanjutkan dengan seminar Hortalk mengangkat tema ‘Membangun Sistem Pertanian Hortikultura Cerdas dan Berdaya Saing Global’. *cr78

Komentar