nusabali

Penerbangan Langsung Korsel-Bali Kembali Dibuka

Maskapai Korean Air Dijadwalkan Terbang Tiap Hari

  • www.nusabali.com-penerbangan-langsung-korsel-bali-kembali-dibuka

MANGUPURA, NusaBali
Setelah dua tahun lebih vakum karena pandemi Covid-19, rute penerbangan langsung Korea Selatan-Bali akhirnya resmi dibuka kembali pada, Kamis (14/7) malam.

Maskapai Korean Air mendarat perdana di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Rencananya, maskapai asal Negeri Gingseng itu akan melayani penerbangan langsung setiap hari. Pada penerbangan perdananya, maskapai Korean Air melakukan pendaratan pada, Kamis malam pukul 23.30 Wita di Bandara Ngurah Rai, Tuban. Atas pendaratan perdananya dilakukan Inaugural Flight dengan water salute dan juga diterima langsung oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, Konsulat Jenderal Korea Selatan di Bali Moon Young Ju, General Manager AP I Handy Heryudhitiawan, serta Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun.

Pada penerbangan Korean Air menggunakan Pesawat Airbus A333 dengan kode penerbangan KAL629 dari Incheon International Airport, Seoul, Korea Selatan dan mengangkut sebanyak 265 orang penumpang. Kemudian, pesawat tersebut kembali terbang menuju Incheon dari Denpasar pada pukul 01.10 Wita dengan mengangkut sebanyak 113 penumpang.

General Manager AP I, Handy Heryudhitiawan, mengaku sangat antusias dan apresiasi atas kembali beroperasinya Korean Air ke Pulau Bali. Menurut dia, pada tahun 2019, Bandara Ngurah Rai melayani 397.196 penumpang menuju Incheon, Korea Selatan dengan menggunakan maskapai Korean Air dan Garuda Indonesia.

"Kami harap dengan beroperasinya kembali penerbangan langsung dari Denpasar ke Incheon akan memantik pertambahan rute menuju Korea Selatan dan semakin meningkatkan konektivitas kedua negara. Apalagi, maskapai Korean Air ini dijadwalkan terbang setiap hari ke depannya," ujar Handy, Jumat (15/7)

Dengan beroperasinya Korean Air, saat ini Bandara Ngurah Rai melayani 20 Rute Internasional ke 12 negara dengan dilayani 22 Maskapai. Adapun per tanggal 14 Juli 2022, Bandara Ngurah Rai telah melayani 224.679 penumpang internasional dengan rata-rata 16.000 penumpang per harinya. Melihat tren penerbangan internasional yang masih menunjukkan pertumbuhan positif, Handy berharap ke depannya akan semakin banyak rute internasional yang akan kembali beroperasi di Pulau Bali. "Dengan demikian, kami optimis untuk mencapai target pelayanan 9 juta penumpang di tahun 2022 ini. Tidak lupa kami ingatkan kepada para pengguna jasa untuk memahami dan mentaati peraturan perjalanan yang berlaku, serta tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) di lingkungan bandara," harap Handy.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus  Pemayun, Jumat kemarin mengatakan dengan penerbangan perdana Korean Air ke Bali ini tentunya menambah potensi pertumbuhan kedatangan wisman ke Bali, khususnya wisman asal Korea Selatan. “Ya, kita semakin optimis pariwisata kita semakin membaik,” ucap Tjok Pemayun. Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali belakangan ini berkisar antara 5.000-7.000 per hari. Sedangkan wisatawan domestik (wisdom) 15.000-18.000 orang per hari.

“Puncaknya waktu Lebaran lalu. Sekarang terendah 15.000,” terang Tjok Pemayun. Dengan bertambah penerbangan ke Bali, Tjok Pemayun optimis terus ada peningkatan jumlah wisatawan ke Bali. Pihak biro perjalanan wisata juga mengiyakan akan terus terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisman, khususnya wisman Korea dengan kembali terbangnya Korean Air ke Bali. Namun dia juga mengatakan kondisinya juga belum optimal. “Optimis ya, tetapi optimal belum,” ujar Ketua DPD Asita Bali Putu Winastra, yang dihubungi terpisah, Jumat kemarin. Penyebabnya menurut Winastra adalah harga tiket pesawat yang tinggi serta slot penerbangan yang masih terbatas hanya 4 kali seminggu. Suasana pandemi Covid-19 yang masih terasa membuat wisman juga belum bisa merasa leluasa bepergian ke luar .

Winastra mengatakan wisman Korea merupakan salah satu potensi pasar wisata Bali. Karenanya di Asita ada divisi khusus untuk wisman Korea. "Potensial dan signifikan, namun belum optimal," kata Winastra. *dar, k17

Komentar