nusabali

Masuk SMP Berkat Kepritihatinan Polisi Desa

Nasib Bocah Ngakan Made Topan asal Tulikup, Gianyar

  • www.nusabali.com-masuk-smp-berkat-kepritihatinan-polisi-desa

GIANYAR, NusaBali
Ngakan Made Topan Mahendra,15, bocah asal Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar, Gianyar, sempat tiga tahun putus sekolah. Anak kedua dari Ngakan Putu Putra ini hanya menamatkan pendidikan SD.

Untuk melanjutkan ke jenjang SMP, keluarga Ngakan Made Topan tak punya biaya. Selama tiga tahun terakhir, tak ada pihak yang memperhatikannya.  Kondisi anak ini mengundang keprihatinan polisi Babhinkamtimbas yang bertugas di Desa Tulikup, Aipda I Wayan Astawa. Polisi ini tak sengaja menemukan bocah putus sekolah tersebut. Aipda I Wayan Astawa mengatakan pertemuannya dengan bocah ini berawal dari pembagian sembako Presisi, program Polri, ke rumah warga binaannya, Ngakan Putu Putra. "Waktu itu saya melihat anaknya bernama Ngakan Made Topan Mahendra Putra. Ketika anak seusianya seharusnya pergi ke sekolah, bocah ini diam di rumah," ungkapnya, Kamis (14/7).

Dari hasil percakapan dengan keluarga bocah ini, terungkap Ngakan Made Topan sudah tiga tahun putus sekolah. "Setelah tamat sekolah dasar, tidak bisa melanjutkan ke SMP karena kendala ekonomi untuk membiayai sang anak. Akibatnya anak ini terpaksa berhenti dari sekolah," jelas Aipda I Wayan Astawa yang baru enam bulan bertugas sebagai Babhinkamtimbas Tulikup ini. Hal itu membangkitkan rasa iba dan keprihatinannya untuk membatu menyekolahkan anak tersebut hingga tamat. "Hal ini membuat saya iba dan prihatin melihat kondisinya," kata Aipda I Wayan Astawa.

Dia pun bertanya banyak hal pada anak ini kemudian menawarkan untuk membantu biaya pendidikan. "Saya tanyakan kenapa dia sampai begini. Saya tanya mau nggak dia sekolah lagi. Lalu dia sampaikan keluhannya. Terus saya bantu biaya sekolah sampai tamat dan komunikasi dengan pihak sekolah agar anak tersebut kembali bisa bersekolah," terangnya.

Aipda I Wayan Astawa mengisahkan, awalnya tidak mudah untuk mengajak anak yang sudah putus sekolah beberapa tahun untuk kembali bersekolah. Namun berkat kesabaran dan keikhlasannya dengan melakukan pedekatan humanis kepada anak dan orang tuanya, Aipda I Wayan Astawa bisa mengajak kembali untuk kembali melanjutkan pendidikan. "Saya bujuk dulu anaknya setelah mau baru kita bujuk orang tuanya. Kita perlu pendekatan secara persuasif, memberikan contoh-contoh dan gambaran apa dampaknya nanti kalau tidak bersekolah," jelasnya.

Kini Ngakan Made Topan Mahendra Putra sudah mulai bersekolah di SMP Dwijendra Gianyar. Bantuan ini bukan karena ingin dirinya dikenal. Melainkan memang panggilan hati untuk membantu yang membutuhkan. Menurut Aipda I Wayan Astawa menjadi seorang anggota Polri di samping bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat juga bertugas mengayomi masyarakat. *nvi

Komentar