nusabali

Desa Adat Kesimpar Nyepi Selama 12 Jam

  • www.nusabali.com-desa-adat-kesimpar-nyepi-selama-12-jam

Empat kantor desa yang tutup yakni Kantor Desa Abang, Kantor Desa Pidpid, Kantor Desa Kesimpar, dan Kantor Desa Nawakerti.

AMLAPURA, NusaBali

Desa Adat Kesimpar, Kecamatan Abang, Karangasem menggelar Nyepi serangkaian Usaba Wai atau Usaba Dodol pada Wraspati Umanis Pahang, Kamis (14/7). Nyepi berlangsung selama 12 jam dari pukul 06.00 Wita-18.00 Wita. Desa Adat Kesimpar mewilayahi 4 desa dinas sehingga pelayanan di 4 kantor desa, Kantor Camat Abang, dan Kantor Perumda Tirta Tohlangkir Unit Kecamatan Abang tutup. Kendaraan masih bisa lalu lalang di jalan provinsi wewidangan Desa Adat Kesimpar, namun tidak boleh menurunkan penumpang di.

Bendesa Adat Kesimpar, I Wayan Kari Subali, menjelaskan Usaba Wai atau Usaba Dodol digelar setiap tahun di Pura Puseh pada Anggara Wage Pahang. Beda dengan Nyepi Tahun Baru Caka yang berlangsung selama 24 jam, Nyepi serangkaian Usaba Dodol berlangsung selama 12 jam. Empat kantor desa yang tutup yakni Kantor Desa Abang, Kantor Desa Pidpid, Kantor Desa Kesimpar, dan Kantor Desa Nawakerti. Kantor Camat Abang dan Kantor Perumda Tirta Tohlangkir Unit Kecamatan Abang ditutup. Polsek Abang tetap buka karena merupakan pelayanan masyarakat secara umum dan penjaga keamanan.

Menurut Kari Subala, selama Nyepi tidak ada warga yang melanggar. Jika melanggar akan diadili oleh 102 krama melalui paruman di Pura Bale Agung. Biasanya saat Nyepi, sebanyak 12 sekolah SD dan SMP di wewidangan Desa Adat Kesimpar ditutup. Namun berhubung masih liburan sekolah, maka sekolah tidak ditutup. Selama Nyepi berlangsung, jalan desa ditutup, hanya jalan provinsi dibuka untuk umum. Saat Nyepi, tidak boleh bertamu atau menerima tamu. Setiap banjar adat dijaga pecalang. “Masyarakat boleh melintas di jalan provinsi, namun tidak boleh berhenti dan tidak boleh bertamu,” jelas Kari Subali.

Sesuai keyakinan krama Desa Adat Kesimpar, Usaba Wai sebagai ungkapan syukur atas anugerah kasuburan dari Ida Sang Hyang Widhi. Usaba Wai bertujuan mengembalikan anugerah semesta dalam bentuk yadnya. Harapannya, kembali mendapat anugerah kesuburan. Menyeimbangkan siklus kehidupan di Bhuana Agung (alam semesta) dengan Bhuana Alit (alam dalam diri) sehingga harmonis lahir dan bathin. Nyepi mengajarkan pengendalian diri melalui Catur Brata yakni amati gni (tidak menyalakan api), amati lelungan (tidak bepergian), amati lelanguan (tidak mencari hiburan), dan amati karya (tidak bekerja). *k16

Komentar