nusabali

Desa Pangkungparuk dan Julah Masuk Potensi Tinggi Siswa DO

  • www.nusabali.com-desa-pangkungparuk-dan-julah-masuk-potensi-tinggi-siswa-do

SINGARAJA, NusaBali
Posko Drop Out (DO) Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng dibantu masing-masing Koordinator Wilayah (korwil) di 9 Kecamatan, sedang gencar mendata siswa yang berpotensi putus sekolah.

Data sementara yang sudah dilaporkan ada 92 orang siswa tamat SD dari 40 sekolah yang berpotensi DO. Jumlah terbanyak berasal dari Desa Pangkungparuk di Kecamatan Seririt dan Desa Julah di Kecamatan Tejakula, Buleleng.

Data Disdikpora Buleleng, potensi siswa putus sekolah dipetakan berdasarkan nama dan asal sekolah. Dari 92 orang siswa yang berpotensi, 28 orang diantaranya dari Desa Pangkungparuk. Mereka lulusan dari SD Negeri 1, 3 dan 4 Pangkungparuk. Posisi tertinggi kedua dari Desa Julah, Kecamatan Tejakula dengan jumlah 15 orang siswa dari tamatan SD Negeri 1, 2 dan 3 Julah.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika dihubungi via telepon Rabu (13/7) kemarin mengatakan, data tersebut masih bersifat sementara. Masing-masing korwil telah mendata siswa yang berpotensi putus sekolah. Mereka pun akan diupayakan untuk ditarik kembali ke sekolah, untuk mendapatkan wajib pendidikan 9 tahun.

“Dari data potensi DO itu memang ada berbagai alasan, mulai dari tidak ada minat melanjutkan, sakit, pindah ke luar daerah bersama orangtua, masalah ekonomi karena orang tua tidak mampu, yatim piatu dan juga jarak tempuh ke sekolah jauh. Ini sedang dikejar dan diupayakan untuk ditarik kembali ke sekolah,” ucap Astika.

Terkait potensi putus sekolah di Desa Pangkungparuk dan Seririt yang cukup tinggi, Astika tidak memungkiri ada berbagai faktor penyebab. Selain alasan ekonomi orang tua, pemahaman masyarakat setempat tentang pentingnya pendidikan juga masih kurang.

“Seperti anak-anak dari Banjar Dinas Yeh Selem Pangkungparuk, jarak SMP terdekat dengan sekolah memang jauh sekali, selain juga faktor ekonomi orang tua siswa yang tidak mampu. Nanti akan diupayakan coaching clinic dari Posko DO,” imbuh dia.

Faktor yang sama juga terjadi pada potensi siswa DO di Desa Julah. Namun sejauh ini Disdikpora Buleleng sudah memberikan solusi dengan mendirikan SMPN 5 Tejakula, mendekatkan akses siswa yang berasal dari Desa Julah atas.

Sementara itu, upaya penjaringan siswa berpotensi DO akan dilakukan hingga Bulan Agustus mendatang. Seluruh siswa yang masuk dalam daftar tidak melanjutkan akan dijajaki kembali. Tim Posko DO juga akan melakukan pendekatan kepada orangtua siswa, agar ikut mendorong anak-anaknya kembali ke sekolah.

Selain itu Program Posko DO juga akan memfasilitasi siswa-siswa yang mau kembali melanjutkan sekolah dalam pemenuhan sarana prasarana. Mulai dari seragam sekolah, beasiswa hingga biaya transportasi jika memang diperlukan. “Anggarannya nanti disiapkan di anggaran perubahan, agar pasti dulu angkanya berapa sehingga bisa dihitung. Posko DO akan bergerak sampai 31 Agustus mendatang, kalau tidak bisa di pendidikan formal, minimal akan dialihkan ke pendidikan non formal kesetaraan,” tegas pejabat asal Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini.*k23

Komentar