nusabali

Honor Pendamping Posyandu Ngadat 6 Bulan

  • www.nusabali.com-honor-pendamping-posyandu-ngadat-6-bulan

Yang lebih menyedihkan, para pendamping harus keluar uang pribadi untuk mobilitas kegiatan.

GIANYAR, NusaBali

Honor atau upah puluhan kader pendamping Posyandu di Gianyar ngadat selama 6 bulan berturut-turut. Hal ini diungkapkan sejumlah pendamping Posyandu setelah diajak menikmati kegiatan outbond di Keramas Sacred River, Gianyar, Selasa (12/7). Kondisi ini memprihatinkan karena para pendamping Posyandu selama ini sudah bekerja keras, antara lain untuk menurunkan angka stunting di wilayah ini.

Honor yang tak sampai menyentuh angka Rp 2 juta per bulan ini ngadat sejak Januari - Juli 2022. "Sudah enam bulan ngayah, tidak terima upah," keluh salah seorang pendamping Posyandu yang enggan namanya dikorankan, Rabu (13/7). Yang lebih menyedihkan, para pendamping harus keluar uang pribadi untuk mobilitas kegiatan.

Menurutnya, honor yang didapat tidak begitu banyak. Namun demikian, mereka mencintai pekerjaannya sebagai pendamping Posyandu. Sehingga pelayanan Posyandu di wilayah mereka masih berjalan seperti biasa. "Pekerjaannya lumayan banyak, kalau saat ini saya harus berjuang karena upah memang belum dibayarkan. Namun itu tidak menganggu pelayanan, posyandu tetap jalan seperti biasa," terangnya.

Seperti diketahui, peranan pendamping Posyandu ini sangat penting dalam upaya penurunan angka stunting di Gianyar. Tahun 2017 dari 100 Kabupaten se-Indonesia, Kabupaten Gianyar ditetapkan menjadi kabupaten Stunting, salah satu Kabupaten Lokus Konvergensi Stunting dengan prevalensi 40,99 persen.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Hal itu pun juga akan mempengaruhi perkembangan otak balita.

Kemudian atas arahan Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra, TP PKK bersama OPD terkait merapatkan barisan guna mengatasi permasalahan stunting. Salah satu inovasi TP PKK dalam upaya mempercepat penurunan stunting dengan pembentukan Tenaga Pengawas Berbasis Masyarakat (Pendamping Kegiatan Posyandu). Pendamping posyandu memiliki tugas dan peran yang sangat strategis dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat dan program nasional konvergensi stunting di desa/kelurahan. Dari berbagai upaya yang dilakukan, prevalensi stunting 40,99% di tahun 2017 turun menjadi 3,7% di tahun 2021. Namun kendati demikian, dari Januari-Juni mereka belum mendapatkan upah. Padahal mereka hanya di upah kurang dari dua juta rupiah.

Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Gianyar yang menaungi Pendamping Posyandu, Dewa Ngakan Ngurah Adi, belum bisa dikonfirmasi terkait ngadatnya upah ini. Saat di hubungi via telpon terdengar nada dering,  namun tidak ada jawaban. Begitu juga saat dikirimkan pesan WA juga tidak ada respon. Terlihat posisi online namun belum dibalas. *nvi

Komentar