nusabali

Tabanan Diterjang Longsor dan Pohon Tumbang

BBMKG: Potensi Hujan-Angin Kencang Masih Terjadi

  • www.nusabali.com-tabanan-diterjang-longsor-dan-pohon-tumbang

TABANAN, NusaBali
Hujan deras selama dua hari, Senin (11/7) dan Selasa (12/7) menyebabkan Tabanan diterjang bencana pohon tumbang dan longsor.

Data sementara ada enam titik bencana alam yang terjadi dan dalam penanganan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan.  Dari enam titik ini satu di antaranya paling parah, yakni senderan kuburan Desa Adat Marga, Kecamatan Marga, Tabanan yang longsor sepanjang 20 meter. Bencana lainnya terjadi tanah longsor menutupi badan jalan di Banjar Delod Ceking, Desa Lumbung Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat. Material longsor berupa bongkahan batu dan pohon ini sempat membuat arus lalulintas tersendat selama 1 jam.

Kemudian bencana alam pohon tumbang menutupi badan jalan juga terjadi di jalan utama jurusan Tabanan-Penebel tepatnya di Desa Wanasari, Kecamatan Tabanan, Selasa pagi sekitar pukul 07.30 Wita. Pohon berdiameter 50 centimeter yang melintang di jalan sempat membuat arus kendaraan macet selama 30 menit.

Kemudian tanah longsor intensitas sedang juga menutup badan jalan di Banjar Pangkung Nyuling, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri. Selanjutnya pohon tumbang juga menimpa rumah warga di perumahan wilayah Desa Bongan, Kecamatan Tabanan serta pohon bambu tumbang menutupi badan jalan di Desa Buahan, Kecamatan Tabanan.

Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Sri Nadha Giri menegaskan kejadian bencana alam ini sudah ditangani bersama instansi terkait. “Kita sebar Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk penanganan. Terakhir penanganan di Selemadeg Barat saya ikut semprot material,” jelasnya. Dari enam titik bencana ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Hanya menimbulkan kerugian material.

Sementara Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengimbau masyarakat tetap berhati-hati dengan potensi cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini. Potensi hujan dan angin kencang juga masih terjadi akibat suhu muka laut di sekitar Pulau Bali masih hangat. Cuaca ekstrim akhir-akhir ini juga terjadi karena sedang memasuki musim kemarau. Data yang dimiliki BBMKG dari 15 Zona Musim (Zom) di Bali, terdapat 12 Zom sudah masuk musim kemarau.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wirajaya mengatakan saat ini wilayah Bali sebenarnya sudah memasuki musim kemarau akan tetapi bukan berarti tidak ada hujan sama sekali. Hal ini disebabkan oleh kondisi suhu muka laut wilayah Bali saat ini masih cukup hangat berada di kisaran 26-30 derajat Celcius dengan anomali berkisar antara 0,5-2,0 derajat celsius yang mengindikasikan masih adanya potensi penguapan dan pembentukan awan hujan di wilayah Bali. "Kondisi ini juga didukung oleh kelembaban udara hingga lapisan atmosfer atas. Sementara kondisi angin umumnya cenderung lebih kencang pada musim kemarau seperti saat ini," jelas Wirajaya, Selasa kemarin.

Dijelaskan dari data yang dimiliki bahwa 12 zona musim dari total keseluruhan 15 zona sudah memasuki musim kemarau. Sementara, 3 zona lainnya masih dalam tahap peralihan lantaran masih terjadi hujan. Untuk 3 zona yang belum memasuki musim kemarau berada di Bali bagian tengah. "Faktor masih adanya hujan di 3 zona saat ini karena suhu muka laut wilayah Indonesia dan khususnya Bali cukup hangat. Hal ini kemudian menyebabkan penguapan lebih banyak dan memberikan kontribusi hujan," sebutnya lagi.

Selain faktor suhu muka laut, masih terjadinya hujan di Bali tengah itu karena adanya fenomena Lalina dengan intensitas lemah hingga moderat di sekitar Pulau Dewata. Kondisi ini juga menjadi faktor bertambah intensifnya hujan. Sementara, untuk 12 zona yang sudah masuk musim kemarau mulai dari Nusa Penida, pesisir utara Bali, pesisir selatan dan beberapa wilayah lainnya. "Untuk masuk musim kemarau, setiap wilayah bervariasi dan berbeda-beda waktunya. Pertama itu di Nusa Penida, kemudian pesisir Utara Bali dan Pesisir Selatan. Saat ini sudah masuk musim kemarau," terang Wirajaya. *des, dar

Komentar