nusabali

Puri Ubud Gelar Karya Agung di Pura Batur Sari

  • www.nusabali.com-puri-ubud-gelar-karya-agung-di-pura-batur-sari

GIANYAR, NusaBali
Puri Agung Ubud menggelar Karya Mapedudusan Agung, Ngenteg Linggih, Mapeselang lan Tawur Padanan Manca Sanak Agung, di Pura Batur Sari, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar, Buda Kliwon Pahang, Rabu (13/7), bertepatan dengan Purnama Kasa.

Sebelum puncak karya tersebut, diawali dengan Tawur Pedanan di Catus Pata, depan Puri Agung Ubud, Soma Pon Pahang, Selasa (11/7) kemarin.

Prosesi Tawur Pedanan dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati alias Cok Ace, yang juga salah seorang tokoh Puri Agung Ubud. Prosesi Tawur  juga dihadiri para undangan penting, dan ratusan krama dari sejumlah banjar baik dari Desa Adat Ubud dan desa adat sekitar. Antara lain, Banjar Bentuyung, Taman Klod, Taman Kaler, Junjungan, Kutuh dan lain-lain. Hujan gerimis tak menghalangi prosesi, bahkan ritual itu berlangsung khidmat. Prosesi ini menarik perhatian para wisatawan yang berkunjung ke Ubud.   

Ketua Pelaksana Karya Prof Dr Tjokorda Gde Raka Sukawati SE Msi alias Cok De mengatakan, karya ini untuk menyucian Pura Batur Sari yang merupakan pangayengan Ida Bhatara-bhatari di Pura Ulun Danu, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli. Menurutnya, karya ini juga untuk menyucikan tapakan Sasuhunan berupa Barong di Merajan Puri Saren Agung Ubud. Prosesi karya memakai hewan kurban berupa Godel atau Sapi anakan dan Kebo (Kerbau). ‘’Kami mempersiapkan karya ini hanya tiga minggu. Semua bisa berjalan lancar, sesuai rencana, berkat dukungan dan bantuan para sameton dan krama desa adat,’’ ujar guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana, Denpasar ini.

Panglingsir Puri Agung Ubud Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cok Putra menyampaikan kebanggaannya kepada para sameton dan krama adat Ubud dan sekitar, karena bersemangat untuk menyukseskan karya. Cok Putra menyatakan karya ini juga bertujuan memohon kerahayuan jagat beserta isinya. ‘’Sekarang ini lah, setelah pandemi berlalu, momen terbaik untuk mensyukuri sekaligus mohon agar Ida Bhatara-bhatari mapaica kerahayuan (menghadiahkan keselamatan),’’ ujarnya.

Pihaknya mengaku belum pernah mendapatkan keterangan secara jelas dari para tetua sebelumnya, tentang kapan karya serupa pernah digelar di pura tersebut.

Wagub Bali Cok Ace menyampaikan karya ini dapat dijadikan titik awal yang baik bagi masyarakat untuk menyampaikan rasa syukur kepada Ida Bhatara-bhatari atas pulihnya Bali khususnya Ubud, pasca wabah Covid-19. ‘’Semoga Ida Batari-batari mapaica karahayuan sehingga kehidupan ini menjadi lebih damai dan sejahtera,’’ jelasnya.

Prosesi Tawur kemarin kapuput (dipimpin) sulinggih Yajamana, Ida Pedanda Gde Putra dari Griya Gde, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, dan Ida Pedanda Buda dari Griya Tebesaya, Desa Peliatan, Ubud, dan Ida Rsi Bujhangga dari Griya Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar. *lsa

Komentar