nusabali

Undang Para Komisioner KPU-Bawaslu

Mahasiswa-Pemuda Kawal Pemilu 2024

  • www.nusabali.com-undang-para-komisioner-kpu-bawaslu

DENPASAR, NusaBali - DPC GMNI Denpasar bersama Fakultas Hukum Universitas Udayana  menggelar Seminar Nasional Kepemiluan di Aula Fakultas Hukum Universitas Udayana mengangkat tema 'Peran Generasi Milenial Dalam Pemilu Tahun 2024'. 

Dalam seminar yang dihadiri Komisioner KPU dan Bawaslu Bali, mahasiswa dan pemuda siap mengawal Pemilu 2024.

Seminar tersebut dibuka langsung Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana, Dr Putu Gede Arya Sumertha Yasa, SH M.Hum. Hadir Komisioner Bawaslu RI Totok Hariyono, mantan Komisioner KPU RI yang kini Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara  Pemilu I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandhi, Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, jajaran KPU dan Bawaslu se-Bali, Ketua DPC GMNI Denpasar I Putu Chandra Riantama. Diskusi dipandu oleh Koordinator mahasiwa S2 Ilmu Hukum FH Unud Gede Druvananda Abhiseka. 

Dekan Fakultas Hukum Arya Sumerta Yasa menyatakan peran mahasiswa dan pemuda untuk menyongsong Pemilu 2024 sangatlah vital. Maka melalui kegiatan-kegiatan seperti inilah untuk mengingatkan kembali tugas dari generasi penerus bangsa. Dia mengapresiasi kerjasama yang terjalin antara FH Unud dengan GMNI.

"Saya mengapresiasi GMNI bekerjasama dengan FH Unud, baru pertama kali semenjak pandemi seminar nasional offline mengundang pembicara nasional hadir langsung di kampus kami. Kami siap memfasilitasi dan kedepan bisa terus bekerjasama dengan GMNI," ucap akademisi asal Buleleng ini, dalam rilis DPC GMNI Denpasar yang diterima NusaBali, Jumat (8/7). 

Sementara Komisioner Bawaslu RI, Totok Hariyono menyampaikan Pemilu 2024 ini adalah momentum untuk generasi muda supaya berkontribusi secara nyata membangun bangsa melalui proses Pemilu ini. Entah itu keterlibatan dalam tahapan Pemilu maupun pendidikan politik kepada masyarakat luas.

“Saya bangga, bisa berada di tengah -tengah orang- orang hebat,  peran pemuda dalam Pemilu nantinya, harus adanya keterwakilan yang mampu mendorong generasi penerus lebih peduli terhadap demokrasi kedepannya," tegas Totok.

Sementara itu, komisioner KPU Bali Lidartawan mengapresiasi GMNI yang menyelanggarakan helatan seminar.  Dia menilai forum-forum seperti inilah yang harus diperbanyak agar sosialisasi dan edukasi politik dan demokrasi berjalan.

“Nanti tahapan Pemilu segera dibuka, maka para generasi muda inilah yang harus terlibat, isi ruang-ruang tersebut, itu adalah bagian anda dalam berperan untuk kesuksesan Pemilu secara langsung dengan terlibat aktif dan KPU Bali berkomitmen untuk mengajak kepada generasi millenial untuk ikut serta," ujar mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli ini.

Sementara Ketua DPC GMNI Denpasar, I Putu Chandra Riantama menuturkan, Seminar Nasional kemarin merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh DPC GMNI, karena generasi muda disebut-sebut menjadi penentu dalam Pemilu 2024, Peran generasi muda dalam Pemilu 2024 yang amat besar bukanlah tanpa sebab. Hasil Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan Badan Pusat Statistik menunjukkan mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z dan milenial. Komposisi generasi Z (lahir tahun 1997-2012) sebanyak 74,93 juta jiwa atau 27,94 persen, disusul kaum milenial (lahir tahun 1981-1996) sebanyak 69,38 juta jiwa atau 25,87 persen. Total populasi Indonesia mencapai 270,20 juta jiwa per September 2020. "Artinya, jumlah mereka amat signifikan untuk diperebutkan suaranya di Pemilu," ujar  aktivis asal Desa Pecatu, Kecamatan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini.

Chandra berharap generasi milenial sudah bukan lagi objek politik, dan saat ini telah menjadi subjek politik memiliki peranan penting dalam proses penyelenggaraan dan pengawasan pemilu sehingga  pemilu yang berintegritas bisa terwujud. "Tentu saja besar harapan bagi
generasi milenial dapat menjadi generasi yang jujur, terbuka, dialogis," ujar Chandra.

“Kontestasi Pemilu menjadi wadah penting untuk menegakan demokrasi, dengan menggandeng generasi milenial sebagai agent of change untuk memperbaiki dan mempertahankan demokrasi yang telah terlaksana dengan baik, karena mahasiswa menjadi pemegang saham tertinggi demokrasi," tutup Chandra. Nat

Komentar