nusabali

Siswa SMP Dilatih Menulis Lontar

  • www.nusabali.com-siswa-smp-dilatih-menulis-lontar

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 80 siswa SMP di Kecamatan Banjar, dilatih menulis aksara Bali di atas daun lontar.

Pelatihan yang bertajuk belajar bersama di Museum Gedong Kirtya, Rabu (6/7), dimaksudkan untuk pengenalan dan pelestarian menulis lontar. Puluhan siswa kelas 8 dan kelas 9 SMP di Kecamatan Banjar Buleleng itu sudah tiba di Puri Seni Sasana Budaya, komplek Kantor Dinas Kebudayaan Buleleng pada pukul 08.00 Wita. Mereka pun kemudian diatur duduk melantai oleh panitia untuk bersiap mengikuti pembelajaran bersama cara menulis di atas daun lontar.

Masing-masing diberikan sejumlah alat yang diperlukan untuk menulis di daun lontar. Mulai dari dulang, pengerupak, dua lembar daun lontar, arang, kapas hingga bantalan untuk menulis dan naskah cerita yang akan dialihaksarakan ke aksara Bali.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Lontra Gedong Kirtya Dewa Ayu Putu Susilawati menggatakan, kegiatan belajar bersama menulis lontari ini sebagai pengenalan awal kepada generasi muda. UPT Gedong Kirtya yang bernaung di bawah Dinas Kebudayaan Buleleng mengatakan keberadaan Museum Lontar Gedong Kirtya, masih banyak tidak diketahui generasi muda.

Bahkan tidak sedikit juga dari mereka belum pernah berkunjung dan melihat benda-benda apa saja yang tersimpan di museum lontar. “Kami awali sebagai pengantar belajar menulis di atas daun lontar. Setelah mereka tahu teknis cara menulis, harapannya mereka juga mau berkunjung ke museum. Untuk mengenalkan museum juga bahwa museum bukan tempat barang antik dan kuno saja, tetapi juga bisa menjadi tempat edukasi dan entertainment,” ucap Dewa Ayu.

Menurutnya Gedong Kirtya yang selama ini menyimpan ribuan cakep lontar dan juga buku kuno bersejarah sayang jika hanya menjadi pajangan. Sedangkan ilmu yang terkandung di dalam sastra kuno ini banyak dicari dan diteliti oleh mahasiswa dan juga pelajar dari luar negeri.

Kegiatan belajar menulis lontar ini disebutnya merupakan kegiatan ketiga. Targetnya seluruh siswa SMP di Buleleng dapat disasar secara bergantian setiap tahunnya. Tahun ini UPT Gedong Kirtya menyiapkan kuota sebanyak 150 orang. Sesi belajar bersama menulis lontar juga akan dilaksanakan Kamis (7/7) yang menyasar SMP di Kecamatan Sukasada sebanyak 70 orang.

“Harapan kami juga, setelah mereka tahu bagaimana menulis lontar  terus diasah kemampuannya dan tercipta bibit-bibit baru dalam generasi kita sebagai pelestari budaya Bali  yang baru,” jelas Dewa Ayu.

Salah seorang peserta Putu Risna siswa kelas 8 SMP Satap Negeri 1 Banjar mengaku baru pertama kali mendapat pengalaman menulis lontar. Dia pun mengakui tingkat kesulitan menulis lontar jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan menulis di kertas.  “Cukup susah, karena lontarnya kaku jadi perlu lebih banyak tekanan. Tapi senang juga dapat pengalaman begini,” kata Risna. *k23

Komentar