nusabali

Disdik Gelar Workshop Penyusunan Kurikulum

  • www.nusabali.com-disdik-gelar-workshop-penyusunan-kurikulum

GIANYAR, NusaBali
Dinas Pendidikan (Disdik) Gianyar melalui Pusat Kegiatan Gugus (PKG) melaksanakan Workshop Penyusunan Kurikulum Operasional Belajar Satuan Pendidikan Merdeka Belajar, Senin (4/7).

Workshop berlangsung di Gedung Pramuka SKB Kabupaten Gianyar yang dibuka Sekretaris Pendidikan Gianyar Dewa Ngakan Manuaba.

Ketua Panitia Workshop Sri Hartini SPd AUD mengatakan menurut UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran. Selain itu, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. “Pemerintah menetapkan struktur kurikulum yang menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum operasional sekolah,” papar Sri Hartini.

Jelasnya, tujuan dari penyusunan komponen kurikulum operasional satuan pendidikan merdeka belajar guna membantu proses berpikir dan mengembangkan satuan pendidikan

Workshop dibagi menjadi 2 tahap mengingat banyaknya lembaga.  Tahap 1 dilakukan tanggal 4 sampai 6 Juli 2022 dan tahap 2 dari tanggal 9 sampai 11 Juli 2022 dengan narasumber dari Balai Guru Penggerak Provinsi Bali dan Dinas Kesehatan. 235 orang peserta workshop terdiri dari Kepala Sekolah KB dan TK negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Gianyar.

Sekretaris Pendidikan Kabupaten Gianyar Dewa Ngakan Manuaba mengatakan kurikulum Merdeka Belajar merupakan kurikulum prototipe guna mempercepat mencetak generasi emas yang berkarakter sesuai dengan profil Pancasila, dimana kita dituntut memerdekakan anak-anak kita untuk belajar, tidak lagi seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dia sangat mengapresiasi atas terselenggaranya Workshop penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan merdeka belajar, sebagai bekal mendasar bagi para pendidik dan tenaga kependidikan, karena kurikulum operasional merupakan jantungnya lembaga dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang nantinya direalisasikan di lembaga satuan pendidikan masing-masing. “Setelah workshop ini, minimal ada bayangan, apa itu kurikulum merdeka,” harap Dewa Ngakan Manuaba. *nvi

Komentar