nusabali

Inflasi di Bali Dipicu Cabai Rawit 'Cs'

  • www.nusabali.com-inflasi-di-bali-dipicu-cabai-rawit-cs

DENPASAR,NusaBali
Bali mengalami inflasi sebesar 0,92 persen pada bulan Juni. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, inflasi sebesar 0,92 persen lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,71 persen juga lebih tinggi dari inflasi tingkat nasional sebesar 0,61 persen.

Diantaranya komoditas pendorong inflasi, adalah kenaikan harga cabai rawit, bawang merah, tomat,  telur ayam, daging ayam ras dan  yang lainnya.  Sementara secara tahunan, Bali mengalami inflasi sebesar 5, 75 persen (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 4,39(yoy) dan inflasi nasional sebesar 4,35 persen (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI)Provinsi Bali Trisno Nugroho menyatakan Peningkatan inflasi di bulan Juni terutama bersumber dari kenaikan harga kelompok volatile food disusul core inflation.

“Sementara itu kelompok administered price mengalami deflasi,”  jelas Trisno Nugroho dalam penjelasan persnya, Minggu (3/7).

Dijelasakan Trisno Nugroho, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 3,88 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan Mei yang sebesar 0, 71 persen (mtm).

Kenaikan harga kelompok volatile food didorong naiknya harga cabai rawit, cabai merah, bawang merah, tomat, telur ayam ras dan daging ayam ras. Naiknya harga komoditas cabai rawit, cabai merah, bawang merah, dan tomat disebabkan penurunan pasokan dari produksi daerah sentra yang disebabkan cuaca kurang kondusif.

Sedangkan, kenaikan harga telur ayam ras dan daging ayam ras disebabkan  kenaikan kebutuhan bahan pangan selama perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Di Sisi lain, laju inflasi volatile food tertahan  menurunnya harga minyak goreng yang dipengaruhi  kebijakan pemerintah, produksi CPO dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan domestik dengan melakukan pelarangan ekspor CPO pada Mei 2022.

Kelompok barang inflasi inti (core) tercatat sebesar 0,45 perseb  (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,80 persen  (mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi core adalah canang sari, mie, upah asisten rumah tangga, bakso siap santap, dan kopi bubuk.

Peningkatan harga canang sari dipengaruhi  kenaikan permintaan untuk perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Sementara itu, kenaikan harga mi diakibatkan adanya kenaikan harga gandum sebagai bahan baku pembuatan mie, sedangkan kenaikan harga bakso diakibatkan meningkatnya harga daging ayam ras.

Di sisi lain, barang administered price mencatat deflasi sebesar -0,09 persen (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,39 persen  (mtm). Deflasi terjadi terutama disebabkan penurunan tarif angkutan antar kota, angkutan udara, dan tarif kendaraan roda dua online. Fenomena ini didorong oleh kembali normalnya permintaan pada Juni 2022 setelah terjadi kenaikan pada bulan sebelumnya sehubungan dengan Iiburan Hari Raya Idul Fitri 2022.

Selanjutnya pada Juli 2022, tekanan inflasi diprakirakan bersumber dari kelompok administered price dan volatile food. Beberapa faktor yang dapat menimbulkan tekanan harga antara Iain: kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) per 1 Juli 2022.

Kedua risiko penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang berpotensi mengganggu pasokan daging ternak di tengah kenaikan permintaan sapi untuk Qurban. Ketiga : , kenaikan permintaan seiring dengan musim liburan sekolah bagi wisatawan domestik dan liburan musim panas bagi wisatawan mancanegara, serta keempat risiko turunnya produksi hortikultura saat curah hujan tinggi di Provinsi Bali akibat dampak angin monsun dari Australia.

“Tim Pengendalian Inflasi Daerah pada tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota senantiasa melakukan koordinasi dan komunikasi dalam forum High Level Meeting untuk melakukan pemantauan harga dan stok barang, melaksanakan kegiatan operasi pasar, serta peningkatan Kerja sama Antar Daerah (KAD),” ujar Trisno Nugroho.

Tujuannya untuk menjamin ketersediaan barang di Provinsi Bali.  Sementara untuk  surveillance risiko PMK, dilakukan pengawasan hewan ternak 24 jam di setiap pintu masuk baik bandara maupun pelabuhan, serta rencana vaksinasi kepada hewan ternak. *K17

Komentar