nusabali

Korban Longsor Yeh Mampeh Batal Tempati Hutan Pemerintah

  • www.nusabali.com-korban-longsor-yeh-mampeh-batal-tempati-hutan-pemerintah

Rencana relokasi korban longsor Kintamani, Bangli, ke lahan hutan milik pemerintah seluas 60 are dengan sistem tukar guling kemungkinan besar batal.

BANGLI, NusaBali

Pasalnya, 50 kepala keluarga (KK) korban bencana longsor dan banjir bandang di Banjar Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Bangli akan menempati lahan milik pribadi dan tanah laba milik Desa Batur Selatan. Sehingga permohonan tanah hutan seluas 90 are untuk relokasi korban banjir bandang di Banjar Yeh Mampeh dan Banjar Bantas Desa Songan A dan Desa Songan B akan berkurang.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa menjelaskan, keputusan warga pengungsi dari Banjar Yeh Mampeh menempati  tanah hak milik dan tanah milik Desa Batur Selatan disepakati sebelum Hari Raya Nyepi. Rapat digelar di Desa Batur Selatan. “Pak Bupati yang langsung memimpin rapatnya,” ujar Agus Sutapa, Jumat (31/3).

Atas keputusan rapat itu, Kalak BPBD Bangli, I Wayan Karmawan, Jumat kemarin survey lahan yang akan ditempati korban banjir bandang. “Jangan sampai pengungsi menempati lahan zona merah, daerah berbahaya,” jelas Agus Sutapa. Hasil survey, Karmawan dan tim BPBD menyatakan tempat itu aman bagi warga. Perbekel Batur Selatan I Gede Sarjana saat dikonfirmasi membenarkan keinginan warga tempati tanah hak milik disusul survey dari Tim BPBD Bangli. Sarjana menjelaskan, dari 50 KK warga Banjar Yeh Mampeh yang mengungsi di tenda penampungan, sebanyak 22 KK akan menempati tanah hak milik mereka.  

Sisanya sebanyak 28 KK akan menempati tanah milik Desa Batur Selatan seluas 35 are. “Mereka yang 28 KK ini sama sekali tidak punya lahan pribadi,” ungkap Sarjana. Masing-masing kepala keluarga dari 28 KK ini akan mendapatkan kavling 100 meter persegi atau 1 are untuk rumah. Sisanya, 7 are akan dimanfaatkan fasilitas umum seperti jalan, balai sangkepan (rapat), dan padmasana. Lokasi tanah hak milik maupun tanah milik Desa Batur Selatan yang akan ditempati warga, menurut Sarjana  berada di lokasi aman. “Jaraknya sekitar 800-an meter ke utara dari lokasi pengungsian,” imbuhnya.

Bencana longsor dan banjir bandang di Kintamani pada Jumat (10/2) merenggut 13 jiwa. Lokasi longsor di antaranya Banjar Bantas Desa Songan A dan B, Banjar Yeh Mampeh Desa Batur Selatan, Banjar Awan Merta di Desa Awan, Banjar/Desa Sukawana, dan Banjar/Desa Subaya. Selain korban jiwa, puluhan KK mengungsi karena rumah dan pemukiman mereka luluhlantak diterjang longsor. Dua lokasi terparah di Banjar Bantas Desa Songan A dan B serta di Banjar Yeh Mampeh.  

Di Banjar Bantas, 7 warga meninggal dunia tertimpa longsor dan 26 KK mengungsi karena rumah mereka hancur. Sedangkan di Banjar Yeh Mampeh,  50 KK mengungsi karena rumah mereka tertimbun longsor dan banjir. Ke-56 KK itu diputuskan untuk direlokasi ke lokasi yang aman dengan memohon tanah hutan milik pemerintah kepada Kementerian Kehutanan untuk relokasi dengan sistem tukar guling. * k17

Komentar