nusabali

Unik dan Penuh Makna, Lukisan Kaca Nagasepaha Berhasil Go International

  • www.nusabali.com-unik-dan-penuh-makna-lukisan-kaca-nagasepaha-berhasil-go-international

DENPASAR, NusaBali.com – Melukis dengan media kanvas atau buku gambar adalah yang yang lumrah ditemui. Namun lukisan dengam media kaca tergolong unik dan langka.

Cara melukis inilah yang ditampilkan oleh I Ketut Santosa. Bahkan karya seniman asal Singaraja ini sudah menembus pasar mancanegara.

Ditemui di pameran yang digelar di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2022, Jumat (1/7/2022),  Santosa menuturkan proses pembuatan lukisan yang ternyata menggunakan teknik melukis dari arah belakang kaca. 

“Lukisan di atas kaca ini, bukan kanvas ditempel dengan kaca. Langsung kaca dilukis. Tapi lukisannya itu lukisan yang terbalik. “Proses dari awal sampai finishing sudah ada di belakang,” lanjut Santosa sambil mengusap lukisan dengan tangannya.

Santosa mengaku mulai berinisiatif menggunaan media-media unik dalam melukis semenjak ada penelitian yang dilakukan oleh Universitas Undhiksa pada tahun 1990-an, “Tapi bukan untuk melupakan tradisi atau wayang. Melainkan untuk menambah desain-desain atau media-media yang unik,” terangnya. 

“Misalnya, seperti toples, kaca, genteng, semacam-macam media yang unik,” lanjutnya sambil menunjukkan gelas kaca yang berisikan lukisan dari dalamnya.

Sementara itu, tema yang digunakan tidak terlepas dari tema pewayangan dan Budaya Bali, seperti kisah Mahabharata hingga Arjuna Wiwaha. 

Walaupun masih menggunakan tema-tema klasik, pria yang telah aktif melukis sejak umur 13 tahun ini melakukan berbagai inovasi dengan menambahkan unsur modern didalam lukisannya, “Penggunaan tema-tema yang unik dan kekinian. Misalnya pada karikatur yang menggunakan tema-tema politik, sosial, budaya. Semacam itulah,” katanya.

Bukan hanya sekadar lukisan, I Ketut Santosa menjelaskan bahwa setiap lukisan yang dibuat menyimpan makna tersendiri. Misalnya pada cerita Arjuna Wiwaha, yang memperlihatkan tokoh si Watek Waca yang berhasil dibunuh karena Sang Arjuna menggunakan istrinya sebagai umpan.

Sementara itu untuk penjualannya sendiri tidak hanya berpatokan di wilayah Indonesia saja. Namun, sudah tembus ke beberapa negara seperti Prancis, AS, Jerman dan Belanda. “Baru kemarin tamu Jerman, beli lukisan di sini, dengan nilai uang Rp 4,7 juta,” ceritanya.

Bruce, 28, salah satu pengunjung PKB  mengatakan lukisan yang dibuat oleh I Ketut Santosa sangat unik dan modern. “Lukisannya bagus, mereka menggabungkan lukisan tradisional dengan meme modern dan kata-kata,” ungkapnya, Jumat (1/7/2022).

Kemudian untuk harga lukisan sendiri sangat beragam tergantung pada ukuran dan tingkat kerumitan pembuatan.*pda


Komentar