nusabali

Beli Minyak Goreng Curah Tunjukkan Peduli Lindungi

  • www.nusabali.com-beli-minyak-goreng-curah-tunjukkan-peduli-lindungi

BANGLI, NusaBali
Sejak Senin (27/6), beli minyak goreng curah dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.

Belum banyak masyarakat yang mengetahui kebijakan pembelian minyak goreng curah ini. Salah seorang pedagang di Pasar Kidul Bangli, Ni Wayan Merti, mengatakan kebijakan pembelian minyak goreng curah dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi belum diterapkan di Bangli. Pedagang masih menjual minyak goreng curah seperti biasa.

Wayan Merti mengaku belum mendapatkan sosialisasi pembelian minyak goreng curah menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Kebijakan ini dinilai ribet. “Jika ramai pembeli, kami susah jualan,” ungkap Wayan Merti, Selasa (28/6). Harga minyak goreng curah sudah turun sejak sebulan lalu. Semula harga minyak goreng curah Rp 17.000 per kilogram, kini Rp 14.000 per kilogram. Harga minyak goreng premium juga sudah turun. Dari Rp 25 ribu per liter, sekarang Rp 20.000 hingga Rp 22.000 per liter. “Turunnya sedikit-sedikit. Sekarang informasinya turun lagi,” ungkap Merti.

Sementara pedagang kebutuhan pokok, Ni Wayan Sariasih juga mengaku belum tahu adanya kebijakan beli minyak goreng curah dengan aplikasi Peduli Lindungi. Pedagang asal Kelurahan Kawan ini hanya tahu untuk pembelian minyak goreng curah menunjukkan KTP. “Itu pun hanya pembelian dari agen. Kadang diminta (menunjukkan KTP), kadang juga tidak,” ungkap Sariasih.

Sariasih menilai pembelian minyak goreng curah menggunakan aplikasi Peduli Lindungi merepotkan pedagang. “Saya tidak hanya jualan minyak, saya juga jualan sembako, akan ribet melayani pelanggan,” kata Sariasih. Sesuai aturan yang berlaku, Sariasih juga sempat menerapkan pembelian minyak dengan menunjukkan KTP. Namun tidak semua pembeli saat belanja membawa dompet berisi KTP. “Kondisi di lapangan tidak semua orang membeli minyak satu liter ataupun kiloan. Bagi yang ekonomi kurang, ada yang membeli minyak Rp 2.000-an hingga Rp 5.000-an,” ungkap Sariasih. *esa

Komentar