nusabali

Ribuan Krama Desa Adat Tanjung Bungkak Iringi Melasti ke Segara Bangsal Sanur

  • www.nusabali.com-ribuan-krama-desa-adat-tanjung-bungkak-iringi-melasti-ke-segara-bangsal-sanur
  • www.nusabali.com-ribuan-krama-desa-adat-tanjung-bungkak-iringi-melasti-ke-segara-bangsal-sanur
  • www.nusabali.com-ribuan-krama-desa-adat-tanjung-bungkak-iringi-melasti-ke-segara-bangsal-sanur
  • www.nusabali.com-ribuan-krama-desa-adat-tanjung-bungkak-iringi-melasti-ke-segara-bangsal-sanur

DENPASAR, NusaBali. com - Iring-iringan krama Desa Adat Tanjung Bungkak, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur melakukan upacara melasti ke Segara Bangsal, Sanur, Denpasar Selatan, Selasa (21/6/2022).

Melasti ini digelar serangkaian dari karya mamungkah, ngenteg linggih, padudusan agung dan tawur balik sumpah utama di Pura Dalem Tanjung Sari, Jalan Hayam Wuruk Denpasar yang puncaknya digelar tanggal 28 Juni 2022.

Para krama yang ikut dalam melasti tersebut berangkat dari Pura Dalem Tanjung Sari sekitar pukul 12.30 Wita. Mereka membawa jempana, Dewa Hyang, hingga barong untuk mendapatkan penyucian.

Sampai di Segara Bangsal Sanur langsung melakukan prosesi ngider. Setelah itu, semua sarana yang dibawa ditempatkan di meja sesuai dengan yang disediakan untuk menunggu prosesi.

Dalam prosesi melasti tersebut juga diiringi dengan tarian Rejang Dewa dan Tari Baris. Bendesa Adat Tanjung Bungkak, I Wayan Suja mengatakan, karya tersebut digelar menyusul rampungnya semua kegiatan renovasi sejumlah palinggih dan bangunan di Pura Dalem Tanjung Sari.

Dikatakan, karya agung mamungkah, ngenteg linggih, padudusan agung, tawur balik sumpah utama ini telah direncanakan sejak lama.

Terlebih, karya agung seperti sempat digelar pada tahun 1991 lalu. “Setelah banyak palinggih dilakukan renovasi, dan kini sudah selesai, maka dilakukanlah karya agung ini,” jelasnya.

Wayan Suja menambahkan, serangkaian karya ini diperkirakan menghabiskan biaya sebesar Rp 4 sampai  Rp 5 miliar. “Dengan semangat krama nyanggra karya ini, niscaya Ida Sesuhunan akan memberkati dan memberikan kerahyuan bagi krama serta keharmonisan bagi semua mahluk,” kata Wayan Suja.

Puncak karya ini akan berlangsung pada Selasa 28 Juni 2022 mendatang. Upacara puncak ini dipastikan akan berlangsung sehari penuh, karena dimulai dari upakara padudusan agung dan dilanjutkan dengan peselang pada siang hari dengan upakara nyatur rebah dan sore harinya upakara ngider buana.

Upakara ini akan dipuput Ida Pedanda Putra Bajing, Ida Pedanda Putra Telaga, serta Ida Pedanda Gede Beluangan. *mis

Komentar