nusabali

Bertukar Gending Rindik dari Media Sosial

Sekaa Rindik Ceblong Kaja Kangin Desa Sudaji

  • www.nusabali.com-bertukar-gending-rindik-dari-media-sosial

SINGARAJA, NusaBali
Teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini tidak selalu berdampak negatif pada generasi muda.

Karena dampak teknologi ini tergantung bagaimana cara memanfaatkan. Salah satunya, untuk memudahkan mengakses informasi, bertukar pengalaman atau pengetahuan, belajar, atau lainnya. Komang Suta Adnyana, 21, pemuda asal Banjar Dinas Ceblong, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng, memanfaatkan teknologi itu untuk melestarikan budaya Bali, khususnya gending rindik. Dia memanfaatkan gawai pintarnya untuk belajar bermain rindik (gamelan bambu Bali). Meskipun setelah tamat SMK, dia sudah mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai swasta, namun mengambil pekerjaan sampingan sebagai seniman.

Sejak awal pandemi, waktu luangnya di rumah lebih banyak. Hal itu dikarenakan pembagian shift kerja karena pandemi Covid-19. Waktu senggangnya dia gunakan untuk belajar bermain rindik. Pemuda yang memang gemar berkesenian ini menghafalkan lagu demi lagu gambelan rindik dari youtube.
 
“Saya tertarik dengan rindik karena suara gambelannya menenangkan. Dibandingkan dengan gong kebyar dan baleganjur mungkin berbanding terbalik. Cocok untuk suasana untuk mencari ketenangan atau acara santai,” ucap Suta.

Setelah memantapkan diri untuk mematangkan kemampuannya bermain rindik, dia pun menggandeng senior pemain gong di desanya, Gede Wantara, 52. Duet Suta Adnyana dengan Gede Wantara pun sepakat membentuk Sekaa Rindik Ceblong Kaja Kangin sejak setahun belakangan. Suta bertugas memainkan rindik sangsih, sedangkan Wantara bertugas mengimbangi di rindik polos.
 
Eksistensi mereka memang baru dikenal di seputaran desa. Kini mereka sering diundang untuk mengisi acara resepsi pernikahan maupun hajatan lainnya seperti tiga bulanan, syukuran, dan menyambut tamu.

“Belajarnya tidak lama, hanya perlu menghafalnya lagunya. Karena saya dan pak Gede kan ikut di sekaa gong desa juga, sedikitnya sudah paham nada,” imbuh dia.

Suta Adnyana pun kini mempromosikan diri dan juga kesenian Bali ini melalui akun youtube miliknya. Setiap kali bermain rindik selalu direkam dan kemudian diupload di media sosial.

“Saya inginnya dengan video ini bisa menginspirasi teman-teman yang mau belajar kesenian rindik ini. Cita-cita saya juga ingin rindik lebih digemari di Buleleng. Karena selama ini masih jarang masyarakat Buleleng yang bermain dan memakai kesenian rindik,” harap Suta. *k23

Komentar