nusabali

Peminat Booster Mengalami Penurunan

  • www.nusabali.com-peminat-booster-mengalami-penurunan

TABANAN, NusaBali
Dinas Kesehatan Tabanan mengalami kesulitan mencari sasaran untuk pelaksanaan vaksinasi booster.

Hingga kini capaian vaksinasi booster masih bertengger di angka 239.259 atau setara dengan 70,68 persen dari jumlah sasaran 338.497. Bahkan sekarang petugas kesehatan hanya mendapat 4 sasaran sekali turun. Itu pun sudah ditunggu selama 4 jam.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Susila mengungkapkan salah satu faktor penyebab sulitnya mencari sasaran karena vaksin booster tak menjadi syarat untuk bepergian hanya sampai vaksin II menjadi syarat tersebut. Selain itu ditengah kasus Covid-19 yang menurun ada pula faktor masyarakat untuk 'ngekoh' datang ke pos pelayanan. "Kalau dijadikan syarat vaksin booster untuk bepergian pasti tak sulit mencari sasaran," ungkap dr Susila, Kamis (16/6).

Padahal dalam setiap pelaksanaan vaksinasi telah diinformasikan kepada seluruh pemangku kebijakan di desa maupun kecamatan. Bahkan saking sulitnya mencari sasaran ketika petugas turun melaksanakan vaksinasi yang datang hanya 4 orang bahkan paling banyak 8 orang. "Jadi kan tidak efisien sekali, kebanyakan petugas. Kita sempat tunggu 4 jam, yang datang hanya 4 orang," sebutnya.

Menurut dr Susila meskipun kasus Covid-19 telah turun, vaksin booster ini sangat penting. Imunitas setiap orang ada waktunya apalagi sekarang ada varian baru. Sehingga untuk menjaga imunitas tetap prima wajib melakukan vaksinasi booster. "Datang saja ke pos pelayanan masalah memiliki penyakit penyerta nanti petugas yang injeksi. Intinya datang saja ke pos karena sebelum divaksin ada pemeriksaan," sebutnya.

Untuk itu, dia berharap agar capaian vaksin booster mencapai sasaran perlu peran serta seluruh pihak untuk kerahkan massa. Sebab petugas dinas kesehatan selalu siap jika diperlukan. "Kita selalu siap, berapa ada sasaran petugas sudah siap. Kita sudah koordinasikan hal ini, supaya tidak mentok vaksin booster diangkat 70 persen. Sudah lama itu (di angka 70 persen)," tandasnya. *des

Komentar