nusabali

Perbekel Kebingungan Buang Sampah

  • www.nusabali.com-perbekel-kebingungan-buang-sampah

TPA di Banjar Butus dengan kapasitas 231.000 meter kubik telah overload.

AMLAPURA, NusaBali

Sejumlah perbekel di Kabupaten Karangasem kebingungan untuk buang sampah. Penyebabnya, ada larangan membuang sampah ke TPA di Banjar Butus, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem. Sejumlah perbekel kebingungan karena tidak ada alternatif lain membuang sampah dan belum punya TPST (Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu).

Perbekel Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, I Gede Suteja, mengaku punya tempat pembuangan sampah, namun arealnya kecil. Belum mampu menampung seluruh sampah milik warga Desa Bugbug. Perbekel Desa Bebandem, Kecamatan Bebandem, I Gede Partadana, juga belum siap mengelola sampah sendiri karena belum punya TPST. “Sebijaknya larangan membuang sampah ke TPA di Banjar Butus ditunda dulu sampai desa-desa di Karangasem punya alternatif membuang sampah,” pinta Partadana, Rabu (15/6).

Menurut Partadana, selama ini mengirim sampah ke TPA Banjar Butus dengan bayar Rp 10.000 per meter kubik. Pemerintah Desa Bebandem mengeluarkan dana Rp 3,6 juta per bulan. Rata-rata kirim sampah 7-8 meter kubik per hari. Sebagai perbandingan, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang kirim sampah ke TPA 14 meter kubik per hari, mengeluarkan biaya Rp 140.000 per hari.

Terpisah, Kadis Lingkungan Hidup Karangasem I Nyoman Tari meluruskan, tidak ada larangan membuang sampah ke TPA di Banjar Butus. Namun ada pembatasan buang sampah. Daya tampung TPA di Banjar Butus tidak lagi mampu menampung sampah campuran sehingga setiap desa agar mengelola sampah berbasis sumber sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 47/2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dan Lain-Lain. “Tetap boleh bawa sampah ke TPA, hanya saja sampah residu yang telah dipilah. Sampah organik dikelola di sumbernya,” jelas Nyoman Tari.

TPA Banjar Butus dibangun tahun 2017 dengan kapasitas 231.000 meterkubik. Pembangunan TPA Banjar Butus di lahan 77 are dengan biaya Rp 11,334 miliar. Dapat kiriman sampah per hari 164 meter kubik. Sampah itu telah menumpuk, belum dikelola. TPA dilengkapi jembatan timbang, gudang alat berat, tempat cuci alat berat, dan tempat waker. Sebelumnya sempat dibangun TPA di Banjar Linggasana, Desa Bhuana Giri pada tahun 2002 dengan kapasitas 13.000. TPA di Banjar Linggasana juga telah penuh. *k16

Komentar