nusabali

Pemkab Hapus Objek Wisata Bukit Jati

  • www.nusabali.com-pemkab-hapus-objek-wisata-bukit-jati

Setelah penghapusan aset, maka Pemkab Gianyar tidak lagi berwenang terhadap aset tersebut dan sepenuhnya dikelola pemilik lahan.

GIANYAR, NusaBali
Dinas Pariwisata (Disparda) Gianyar telah mengajukan permohonan untuk penghapusan aset Balai Serba Guna di Objek Wisata Bukit Jati, Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar. Penghapusan aset tersebut telah diajukan ke Pemkab Gianyar.

Hal itu disampaikan Kepala Disparda Gianyar AA Gede Putrawan di Gianyar, Senin (13/6).  "Itu lahannya bukan milik Pemkab Gianyar, lahannya milik perorangan," jelas AA Putrawan. Namun dia tidak merinci, bagaimana kronologis peminjaman lahan tersebut, sehingga ada Balai Serba Guna yang pengelolaannya oleh Dinas Pariwisata.

Jelas dia, setelah penghapusan aset, maka Pemkab Gianyar tidak lagi berwenang terhadap aset tersebut dan sepenuhnya dikelola pemilik lahan. "Jadi kalau misalnya disewakan ke pihak mana atau pihak lain, itu adalah hak pemilik lahan," tambahnya. Sedangkan untuk sementara kegiatan yang membutuhkan bangunan in door, bisa menggunakan Balai Budaya Gianyar atau bila berkaitan dengan aktivitas out door bisa dilakukan di Kebun Raya Gianyar di Banjar  Pilan, Desa Kerta, Kecamatan Payangan, atau tempat lainnya.

Data yang diperoleh NusaBali, lahan Objek Wisata Bukit Jati tersebut sekitar 19 are. Lahan ini dikontrak oleh Pemkab Gianyar semasa Bupati Gianyar Tjokorda Gde Budi Suryawan (CBS) sekitar tahun 1998.   

Sementara itu, Balai Serba Guna di Objek Wisata Bukit Jati, Kelurahan Samplangan, Gianyar, tampak makin tidak terurus. Di sisi timurnya terdapat dua Bale Bengong yang menyemak dipenuhi daun-daun berguguran. Dua Bale Bengong ini, selain tempat duduknya sudah tidak layak,  juga atapnya sudah bocor.

Kondisi serupa juga terjadi di Balai Serba Guna yang ukurannya sekitar 20 meter X 20 meter. Hampir keseluruhan bagian plafon atap lapuk. Beruntung struktur atap kuat, sehingga mampu memikul beban atap yang terbuat dari genteng beton. Dari pantauan Senin (13/6),  hanya lahan parkir saja bersih. Namun di sekitar areal menyemak dan tidak pernah ada aktifitas.

Tampak seorang tukang memperbaiki pintu kamar mandi. Tukang rehab ini menyebut, seluruh pintu kamar mandi/toilet kondisinya rusak. "Ini semua pintunya lapuk, saya disuruh memperbaiki dan mengganti pintu dan daun pintu dengan bahan aluminium," jelasnya.

Pekerja ini juga menjelaskan, dirinya hanya mendapat perintah untuk perbaikan. Disebutnya, bangunan tersebut disewa sebuah kampus untuk kegiatan mahasiswa baru. "Saya tidak tahu banyak, saya ditugaskan pihak kampus untuk memperbaiki," jelasnya lagi. Salah satu pengunjung dari Desa Saba menjelaskan, kondisi bangunan tidak memiliki daya tarik dan konsepnya bukan seperti sebagai Balai Serba Guna. *nvi

Komentar