nusabali

Tak Ada Lonjakan Penyeberangan

Wisman Didominasi Asal Australia

  • www.nusabali.com-tak-ada-lonjakan-penyeberangan

Jumlah penumpang yang menyeberang dari Sanur menuju Nusa Penida rata-rata 1.500 orang per hari.

DENPASAR, NusaBali

Saat perayaan Hari Raya Galungan tidak ada lonjakan penumpang yang menyeberang dari Sanur menuju Nusa Penida. Penyeberangan didominasi wisatawan mancanegara negara yakni dari Australia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Syahbandar Wilayah Kerja Sanur, I Ketut Suratnata Putra saat dihubungi, Kamis (9/6). Dia mengatakan sejak Penyajaan Galungan hingga Kamis kemarin jumlah kapal yang berangkat rata-rata 30 kapal. Dimana sebelum pandemi, kapal yang berangkat mencapai 54 kapal perhari.

Sedangkan jumlah penumpang yang menyeberang rata-rata 1.500 orang per hari. “Penyeberangan tidak ada lonjakan, seperti biasa. Namun kali ini sudah mendekati normal, walaupun belum normal. Penyeberangan rata-rata kadang 1.400, 1.500, atau pas Penyajaan dapat 1.680 orang. Jadi rata-rata 1.500 orang per hari,” ungkapnya.

Bahkan menurutnya, saat perayaan Galungan, Rabu kemarin, jumlah penumpang hanya 800 orang. Penumpang pun didominasi oleh penumpang lokal yang pulang ke Nusa Penida. “Saat Galungan kemarin sepi. Kapal yang standbay hanya 2 kapal. Pukul 10.00 sudah sepi, sore hanya berangkat satu kapal,” ujar Suratnata.

Suratnata mengatakan khusus untuk wisatawan mancanegara (Wisman) kebanyakan berasal dari Australia. Sehingga wisman yang menyeberang pun tak ramai. "Untuk penumpang dari Asia masih belum ada," imbuhnya.

“Biasanya kalau dari China, Taiwan yang datang baru ramai. Karena mereka ke Bali kan sistemnya rombongan,” lanjutnya.

Sementara itu, dikarenakan gelombang cukup tinggi di depan gate pelabuhan Sanur, beberapa penyeberangan dipindah ke pantai depan museum Le Mayeur. Kondisi ini tidak akan terjadi lagi saat pelabuhan Sanur selesai dibangun.

Ditarget pembangunan ini akan rampung pada September 2022 mendatang. Sementara itu Oktober 2022 dicanangkan sudah bisa beroperasi. “Kalau sekarang kami agak susah mengontrol, petugas harus dibagi. Kalau nanti saat pelabuhan itu jadi pasti akan lebih mudah,” tandasnya. *mis

Komentar