Klopp Tak Terkejut Hasil Final
PARIS, NusaBali
Manajer Liverpool Juergen Klopp mengaku tak terkejut dengan hasil laga final Liga Champions melawan Real Madrid di Paris, Minggu (29/5) dinihari WITA.
Meski menguasai pertandingan, The Reds kalah 0-1 dan gagal membalas kekalahan tiga tahun lalu.. "Bukan hal yang luar biasa, ini cuma hasil pertandingan sepakbola yang normal," kata Klopp, di dalam laman Liga Champions, Minggu.
"Kami melepaskan tembakan dan tembakan tepat sasaran yang lebih banyak, tetapi statistik yang paling menentukan sudah jelas di pihak Madrid. Mereka mencetak gol dan kami tidak. Itu penjelasan termudah dalam dunia sepak bola. Memang menyakitkan, tapi sudah tentu kami menghormatinya," kata Klopp.
Klopp mengungkapkan timnya sebenarnya sudah berusaha terus menekan lawan dan mengepungnya pada babak kedua. Klopp menilai timnya bermain lebih bagus dari lawan tetapi itu tidak cukup jika tim kalah. Namun Klopp tetap bangga skuatnya melewati musim yang luar biasa yang kalah hanya karena margin yang begitu kecil.
"Tim Real Madrid amat berpengalaman. Mereka memiliki manajer yang paling berpengalaman dan sukses dalam sepak bola Eropa," kata Klopp.
Pelatih asal Jerman itu juga memuji kiper Madrid Thibaut Courtois yang berulang kali menggagalkan Liverpool mencetak gol. Menurutnya, timnya melepaskan 24 tembakan yang tiga di antaranya terjadi keajaiban tidak berbuah gol.
Sementara itu, bek kiri Liverpool Andy Robertson mengecam penyelenggara final Liga Champions, karena adanya ‘kekacauan’ sehingga kick-off ditunda 35 menit setelah penggemar berusaha memaksa masuk ke Stade de France di Paris.
Polisi huru-hara menembakkan gas air mata ke arah penggemar saat kekacauan terjadi di dekat ujung lapangan kubu Liverpool, yang menurut UEFA disebabkan oleh tiket palsu yang tidak berfungsi di pintu putar. Robertson mengatakan temannya ditolak memasuki pertandingan tersebut.
"Sejujurnya, orang hanya mengada-ada dan panik. Gas air mata yang dilemparkan ke orang-orang tidak bisa diterima, " kata Andy Robertson.
Liverpool menuntut penyelidikan secara resmi terhadap insiden tersebut. Mereka mengatakan sangat kecewa terhadap masalah masuk (stadion) yang dihadapi suporter mereka. *ant
"Kami melepaskan tembakan dan tembakan tepat sasaran yang lebih banyak, tetapi statistik yang paling menentukan sudah jelas di pihak Madrid. Mereka mencetak gol dan kami tidak. Itu penjelasan termudah dalam dunia sepak bola. Memang menyakitkan, tapi sudah tentu kami menghormatinya," kata Klopp.
Klopp mengungkapkan timnya sebenarnya sudah berusaha terus menekan lawan dan mengepungnya pada babak kedua. Klopp menilai timnya bermain lebih bagus dari lawan tetapi itu tidak cukup jika tim kalah. Namun Klopp tetap bangga skuatnya melewati musim yang luar biasa yang kalah hanya karena margin yang begitu kecil.
"Tim Real Madrid amat berpengalaman. Mereka memiliki manajer yang paling berpengalaman dan sukses dalam sepak bola Eropa," kata Klopp.
Pelatih asal Jerman itu juga memuji kiper Madrid Thibaut Courtois yang berulang kali menggagalkan Liverpool mencetak gol. Menurutnya, timnya melepaskan 24 tembakan yang tiga di antaranya terjadi keajaiban tidak berbuah gol.
Sementara itu, bek kiri Liverpool Andy Robertson mengecam penyelenggara final Liga Champions, karena adanya ‘kekacauan’ sehingga kick-off ditunda 35 menit setelah penggemar berusaha memaksa masuk ke Stade de France di Paris.
Polisi huru-hara menembakkan gas air mata ke arah penggemar saat kekacauan terjadi di dekat ujung lapangan kubu Liverpool, yang menurut UEFA disebabkan oleh tiket palsu yang tidak berfungsi di pintu putar. Robertson mengatakan temannya ditolak memasuki pertandingan tersebut.
"Sejujurnya, orang hanya mengada-ada dan panik. Gas air mata yang dilemparkan ke orang-orang tidak bisa diterima, " kata Andy Robertson.
Liverpool menuntut penyelidikan secara resmi terhadap insiden tersebut. Mereka mengatakan sangat kecewa terhadap masalah masuk (stadion) yang dihadapi suporter mereka. *ant
1
Komentar