nusabali

GWK Cultural Park Terus Berbenah

Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam Para Delegasi KTT G-20

  • www.nusabali.com-gwk-cultural-park-terus-berbenah

MANGUPURA, NusaBali
Dalam menyambut perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 pada November mendatang, sejumlah persiapan mulai dilakukan oleh managemen Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, salah satunya dengan mengubah akses masuk Lotus Pond.

Hal ini demi memudahkan saat para delegasi masuk ke lokasi dinner atau jamuan makan malam. Kepala Biro (Karo) Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Andreas Dipi Patria, mengatakan sejumlah akses untuk G-20 dilakukan perubahan. Akses masuk yang awalnya menggunakan tangga kini akan dibikin rata, sehingga para delegasi bisa lebih nyaman.

“Nanti dibuatkan satu arah dari luar menuju lokasi dinner, yakni di Lotus Pond. Dua akses itu agar tidak terjadi penumpukan,” jelas Andreas saat memantau progres pengerjaan akses tersebut didampingi Operational Director GWK Cultural Park Stefanus Yonathan Astayasa, Rabu (25/5) sore.

Andreas menjelaskan, area Lotus Pond dipilih sebagai lokasi dinner pada degelasi karena memiliki keunikan. Nantinya di setiap tebing akan diberikan lampu sorot yang dibarengi dengan video mapping, sehingga menampilkan keindahan alam dan juga air terjun.

Terkait waktu makan malam, Andreas mengaku hanya membutuhkan waktu selama dua jam, yakni dari pukul 19.00 Wita hingga pukul 21.00 Wita. Meski hanya dua jam saja, berbagai pertunjukan akan disajikan. “Selain di setiap tebing diberikan semacam laser, ada juga panggung yang digunakan untuk tarian dan lainnya selama acara santap malam,” imbuhnya.

Sementara, Operational Director GWK Cultural Park Stefanus Yonathan Astayasa mengungkapkan sesuai arahan dari kementerian, pihaknya harus membuat sejumlah perubahan terutama pada bagian akses masuk. Saat ini, ada dua akses masuk yang dilengkapi dengan beberapa anak tangga. Namun karena berbagai pertimbangan, akses tersebut dibuat flat alias rata menggunakan paving. Hal ini, kata dia, untuk memudahkan para delegasi saat masuk. “Kami khawatir terjadi sesuatu, makanya dibikin flat saja,” katanya.

Di sisi lain, akses masuk tersebut juga diperlebar menjadi 7 meter. Proses pengerjaan sendiri sudah mencapai 40 persen dan diperkirakan rampung pada akhir Juni mendatang. Dengan begitu, pada Juli akan dilakukan gladi resik. *dar

Komentar