nusabali

Sandi Upayakan Tambahan Penerbangan ke RI

Tekan Harga Tiket Pesawat

  • www.nusabali.com-sandi-upayakan-tambahan-penerbangan-ke-ri

JAKARTA, NusaBali
Pelonggaran pemakaian masker dan dicabutnya syarat tes Covid-19 bagi pelaku perjalanan, dapat memicu peningkatan trafik penerbangan. Namun, harga tiket pesawat masih terbilang mahal dan sulit dijangkau semua kalangan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengatakan bahwa sejumlah pihak menilai tarif rute penerbangan masih terbilang tinggi saat ini. Karena itu, Sandi mengupayakan penambahan jumlah penerbangan ke Indonesia agar harga tiket bisa lebih terjangkau.

“Kami sedang berbicara dengan beberapa maskapai untuk bisa meningkatkan jumlah frekuensi penerbangan, sehingga diharapkan harga tiket pesawat lebih terjangkau dan juga akan ada paket-paket promosi,” kata Sandi, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa.

Saat ini, lanjutnya, fenomena revenge travel atau jumlah tempat duduk dan jumlah pelancong tak sebanding sedang terjadi.

Efeknya, harga tiket penerbangan mengalami peningkatan karena lebih banyak jumlah traveler dibandingkan jumlah tempat duduk.

“Ini adalah hukum ekonomi. Kami sekarang sedang menjajaki peluang dibukanya jalur-jalur baru dan rute-rute baru dan penambahan penumpang,” ujarnya.

Menparekraf memprioritaskan kedatangan maskapai penerbangan dari lima negara yang paling banyak menyumbang kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali, yakni Australia, Inggris, Prancis, Singapura, dan Amerika Serikat.

"Kita akan terus tingkatkan daya saing pariwisata dengan negara kompetitor. Ini kita harapkan akan semakin menggeliatkan perekonomian dan target 1,8 juta sampai 3,6 juta (kunjungan wisatawan mancanegara) mudah-mudahan bisa tercapai," kata Sandiaga.

Oleh sebab itu, ia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan rangkaian program promosi dengan tema kerja sama terpadu, seperti ATM (Arabian Travel Market) Dubai, SATTE (South Asia Travel and Tourism Expo) 2022, dan kunjungan ke pasar yang dianggap potensial, yakni kelima negara yang telah disebutkan sebelumnya.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya menambahkan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan sejumlah asosiasi penerbangan dan Kementerian Perhubungan untuk mendorong penambahan jumlah penerbangan ke Indonesia. “Paling tidak kembali seperti sebelum pandemi (COVID-19), karena maskapai penerbangan belum sepenuhnya pulih,” ungkap Nia. *

Komentar