nusabali

Koster: Potensi Bali Luar Biasa, Tapi Belum Dikelola

Lomba Mixology Arak Bali dan Barista Hidupkan Produk Lokal

  • www.nusabali.com-koster-potensi-bali-luar-biasa-tapi-belum-dikelola

Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster mengajak masyarakat untuk cerdas dan pintar mengelola dan memanfaatkan potensi produk lokal secara maksimal.

DENPASAR, NusaBali

Ketua DPD PDI Perjuangan Wayan Koster mengatakan potensi budaya dan produk lokal Bali luar biasa, namun selama ini belum dikelola dan dimanfaatkan dengan maksimal. Karena belum dikelola maksimal, justru orang luar yang memanfaatkan, sehingga krama Bali hanya bisa jadi penonton.

“Ke depan ini jangan begitu lagi (diam tidak memanfaatkan produk lokal, Red). Jangan punya potensi, tetapi dikasih orang lain untuk mengelola. Kita hanya jadi penonton. Masak cuman mau jadi tukang bawa minuman. Sementara orang lain cari makan dan usaha di Bali,” kata Koster saat memberikan pengarahan di hadapan para kader PDI Perjuangan Bali, dalam acara Lomba Mixology Arak Bali, Barista Kopi Bali, dan kuliner khas Bali, di Hotel Grand Inna Bali Beach Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Sabtu (21/5) siang.

Lomba Mixology Arak Bali, Barista Kopi Bali, dan kuliner khas Bali pendamping beras ini diikuti para peserta dari DPC PDIP Kabupaten/Kota. Mereka sebelumnya para jawara di lomba tingkat DPC Kabupaten/Kota.

Dalam kegiatan kemarin hadir juga para Ketua DPC PDIP se-Bali, para Bupati/Walikota dan para anggota Fraksi PDIP DPR, DPRD Bali, DPRD Kabupaten/Kota se-Bali.  

Dalam arahannya Koster yang juga Gubernur Bali, menegaskan bahwa selama kepemimpinannya banyak program telah diluncurkan. Demikian juga regulasi yang bertujuan memberikan perlindungan pada budaya dan produk lokal Bali pun diterbitkan. “Daya tarik budaya, alam, dan produk lokal Bali ini telah memberikan dampak kepada dunia pariwisata di Bali. Tetapi kita harus pintar dan cerdas mengelola. Kalau kita tidak bisa berbuat apa-apa, malu kita sebagai kader PDI Perjuangan. Gubernur dan Wakil Gubernur PDI Perjuangan, Bupati dan Walikota semua dari PDI Perjuangan, anggota dewan didominasi PDI Perjuangan, malu lah,” ujar politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.

Koster mengatakan program pembangunan di kepemimpinannya sudah sangat banyak diluncurkan hampir di seluruh kabupaten/kota. Sehingga pembangunan Bali akan semakin seimbang. Di Klungkung ada pembangunan Pusat Kebudayaan Bali, pembangunan pelabuhan Penyeberangan Segitiga Emas yang menjadi akses utama masyarakat dan wisatawan ke Kawasan Pariwisata Nusa Penida, Klungkung. Kemudian di Denpasar ada Pelabuhan Penyeberangan Sanur – Nusa Penida, proyek Bali Maritime Tourism Hub di Pelabuhan Benoa, Denpasar. Kemudian proyek penataan Pura Besakih, di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem. Proyek lain yang diluncurkan adalah shortcut Denpasar – Singaraja, Jalan Tol Gilimanuk – Denpasar, hingga proyek Menara di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Kata Koster, ke depan orang tidak hanya berwisata ke Tanah Lot, Tabanan  saja, tidak berwisata ke Pura Uluwatu, Badung saja. “Di Tower Buleleng, PKB Klungkung, Maritime Tourism Hub di Benoa akan menjadi destinasi baru,” tuturnya.

“Jangan kita menikmati yang sudah diwariskan leluhur saja. Kita nikmati yang desain sendiri juga. Semua pembangunan yang saya gagas terwujud sekarang. Mari bangun Bali dengan baik. Bagi tugas kita. Kita berperan maksimal. Di Pemilu 2024 jangan dah banyak bicara. Pasti sudah ke PDIP semua masyarakat Bali. Karena kita sudah bekerja dengan konkret,” tegas Koster.

Nah, untuk regulasi yang melindungi produk lokal Koster juga banyak menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub). Untuk melindungi arak Bali yang kemarin dilombakan, sebagai Gubernur Bali, Koster mengatakan telah keluarkan Pergub Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali. Dampak regulasi ini sangat luar biasa. “Perajin arak tumbuh berkembang, mereka benar-benar menikmati hasil dari produk lokal ini. Produksi arak makin meningkat dengan kemasan yang elegan dan mantap,” kata mantan anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali 3 periode ini. *nat

Komentar