nusabali

Jelang KTT G-20, Bandara Ngurah Rai Bangun PLTS

Pasang 288 Unit Solar Panel Kapasitas 155 KWP

  • www.nusabali.com-jelang-ktt-g-20-bandara-ngurah-rai-bangun-plts

MANGUPURA, NusaBali
Jelang perhelatan KTT G-20 yang akan dilaksanakan pada November mendatang, Angkasa Pura (AP) I selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, terus berbenah.

Salah satunya dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di area bandara. Dalam tahap awal, AP I memasang 288 unit solar panel dengan kapasitas 155 Kilo Watt Peak (KWP).

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi, mengatakan pembangunan PLTS ini merupakan salah satu perwujudan misi AP I untuk memberikan kontribusi positif pada kelestarian lingkungan dan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk menekan emisi karbon sekaligus juga mendukung perhelatan KTT G-20 di Pulau Dewata. AP I sebagai pengelola bandara berkomitmen mewujudkan operasional bandara yang ramah lingkungan melalui penerapan konsep Eco Airport, pemanfaatan EBT, dan penggunaan energi bersih secara berkelanjutan.

“Pembangunan PLTS ini sekaligus menjadi langkah awal dari komitmen besar kami dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan net zero emission (NZE) di tahun 2060,” kata Faik Fahmi, Kamis (19/5) sore.

Untuk tahap awal, lanjut Faik Fahmi, di kawasan Bandara Ngurah Rai akan dipasang 288 unit solar panel system (photovoltaics) dengan kapasitas maksimal 155 kilo watt peak (KWP). “Jadi ini untuk menyuplai energi surya untuk area gedung parkir internasional, gedung parkir domestik dan toll gate Bandara Ngurah Rai,” katanya.

Masih menurut Faik Fahmi, pembangunan PLTS dikelola oleh anak usaha AP I yaitu Angkasa Pura Property yang telah memiliki Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL). “Pembangunan PLTS ini mewujudkan pemanfaatan EBT dan energi bersih dalam mendukung operasional bandara,” katanya lagi.

Sementara itu, lanjut Faik Fahmi, AP I juga telah menerapkan sejumlah kebijakan perusahaan yang berkorelasi positif terhadap konservasi energi termasuk juga sistem panel surya di beberapa area, menggunakan biofuel atau materi lainnya terkait energi terbarukan, mengurangi konsumsi listrik dengan menggunakan sistem sensor otomatis gedung, pendingan magnetik, dan lainnya. Bahkan, di tahun 2021 lalu Bandara Ngurah Rai menjadi bandara yang dikelola AP I pertama yang telah menerapkan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2008.

“Pembangunan PLTS ini diharapkan semakin menjadikan Bandara Ngurah Rai sebagai bandara yang ramah lingkungan serta memberikan kontribusi nyata dalam menurunkan emisi gas rumah kaca khususnya di sektor kebandarudaraan nasional,” kata Faik Fahmi. *dar

Komentar